Kemitraan UMKM – Usaha Besar Berkontribusi Signifikan Pada Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Kemitraan
ini melibatkan 56 perusahaan besar asing maupun dalam negeri yang akan bermitra
dengan 196 UMKM.
“Pada
kesempatan yang baik ini, saya mengajak Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara untuk
menjamin agar kontrak kerja ini betul-betul memberikan kontribusi yang
signifikan bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif,” ujarnya, seperti yang
dikutip dari laman setkab.go.id.
Hal tersebut
menurut Presiden Jokowi dapat tercapai, pertama dengan memastikan kontrak kerja
antara UMKM dan usaha besar tersebut berlangsung secara berkelanjutan sekaligus
meningkat nilai dan cakupannya.
“Kalau
sekarang kontraknya mungkin baru Rp1 miliar, tahun depan bisa Rp5 miliar, tahun
depannya lagi bisa Rp10 miliar, tahun depannya lagi bisa Rp100 miliar, itu yang
kita inginkan. Sehingga secara signifikan meningkatkan kelas dan daya saing
UMKM kita di pasar global, ini penting,” pintanya.
Kedua,
melalui kemitraan ini, Presiden mengharapkan agar UMKM di Indonesia dapat terus
belajar meningkatkan kualitas produk, memperbaiki manajemen, memperbaiki desain
produk sesuai keinginan pasar serta memanfaatkan kolaborasi dengan usaha besar
agar bisa menaikkan level kelasnya.
“Juga
meningkatkan kualitas usaha UMKM menjadi lebih kompetitif. Kualitas produknya
menjadi lebih baik, desainnya menjadi lebih baik, manajemennya menjadi lebih
baik, dan lebih bankable, karena bisa belajar dari perusahaan-perusahaan besar,
baik itu perusahaan besar dalam negeri maupun perusahaan besar asing,” ujarnya.
Ketiga, ia
juga meminta kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM ini dapat diperluas.
Salah satunya dengan pelibatan UMKM dalam kegiatan ekspor.
“Para
eksportir itu bisa mengajak UMKM, ini akan segera menaikkan kelas. Karena kalau
yang membawa itu eksportir, yang pasti mereka sudah biasa dengan yang namanya
harga yang kompetitif, kualitas produk yang baik, kemudian delivery pengiriman
yang on time, akan belajar ke sana,” tuturnya.
Kepala
Negara menambahkan, kemitraan pelaku usaha besar dan UMKM ini sangat penting
agar UMKM bisa masuk dalam rantai produksi global (global value chain). Menutup
sambutannya, Presiden kembali menegaskan upaya tersebut dilakukan untuk menuju
ke sebuah pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkeadilan, dan merata. Sebagaimana
disampaikan oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil
Lahadalia, penandatangan kerja sama kemitraan antara pelaku usaha besar dan
UMKM ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden yang telah disampaikan
dalam berbagai kesempatan, yang menginginkan adanya kolaborasi atau
keterlibatan UMKM dengan usaha besar demi peningkatan kualitas UMKM dan
pemerataan ekonomi. Kerja sama ini melibatkan 29 PMA dan 27 PMDN yang akan
bermitra dengan 196 UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia dengan potensi
nilai kontrak mencapai Rp1,5 triliun. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Kemitraan UMKM – Usaha Besar Berkontribusi Signifikan Pada Pertumbuhan Ekonomi Inklusif"
Posting Komentar