IHSG Bertahan di Zona Hijau, Harga Emas Terkoreksi Ditengah Rencana Damai
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melawan arus bursa saham di Asia dengan bertahan di zona hijau di sepanjang perdagangan Senin (29/12/2025).lensamedan-istLensaMedan - Jelang penutupan tahun 2025, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak anomali dibandingkan dengan mayoritas bursa saham di Asia lainnya.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG pada awal pekan ini ditutup naik signifikan 1,32% di level 8.650,193, dibandingkan dengan mayoritas bursa saham di Asia lainnya yang justru ditutup di zona merah.
Gerak IHSG yang menguat juga tanpa dibarengi dengan rilis sejumlah data ekonomi penting yang menjadi penopangnya.
“Sejumlah emiten saham yang menjadi penopang penguatan IHSG pada perdagangan hari ini diantaranya adalah BUMI, ANTM, BRPT, BMRI, hingga AMMN,” ujar Gunawan di Medan, Senin (29/12/2025).
Dan tidak hanya terkait dengan isu regional yang memburuk, penguatan IHSG dikatakan Gunawan juga sangat bertolak belakang dengan kinerja mata uang Rupiah yang justru ditransaksikan melemah ke level 16.780 per Dolar AS.
Padahal imbal hasil US Treasury 10 tahun pada perdagangan hari ini melemah ke kisaran level 4.114%, sementara itu USD Index bergerak sideways cenderung melemah ke level 98.
“Rupiah pada dasarnya memiliki ruang untuk menguat terhadap Dolar AS, meski kerap alami tekanan seiring dengan tingginya kebutuhan Dolar AS jelang akhir tahun,” katanya.
Terpisah harga emas dunia ditransaksikan melemah ke kisaran level US$4.472 per ons troy, atau sekitar Rp2,42 juta per gram.
Harga emas dunia alami tekanan setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan ada progress yang membaik terkait perang Ukraina – Rusia. Dimana sinyal tersebut memberikan gambaran kemungkinan damai yang tercipta diantara kedua negara tersebut. (juli simanjuntak)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Bertahan di Zona Hijau, Harga Emas Terkoreksi Ditengah Rencana Damai"
Posting Komentar