IHSG Dibuka Menguat, Harga Emas masih Terus Naik
LensaMedan - Amerika Serikat dijadwalkan akan banyak merilis agenda penting pada perdagangan akhri pekan ini.Data tersebut sangat potensial menjadi acuan pelaku pasar, dan sangat menentukan arah pergerakan pasar keuangan dan komoditas selanjutnya.
Namun pasar keuangan tanah air baru akan merespon data dari AS tersebut pada perdagangan pekan depan.
Sentimen yang akan mempegaruhi kinerja pasar keuangan pada hari ini adalah kabar akan ada pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping pada pekan depan untuk membahas kesepakatan dagang antara kedua negara.
Pelaku pasar sejauh ini masih meragukan apakah akan ada tercipta kesepakatan yang mengakhiri perseteruan perang dagang selama ini.
Pada hari ini pasar saham di Asia banyak ditransaksikan mixed dengan kecenderungan menguat.
Termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang di sesi pembukaan perdagangan di buka menguat di level 8.294.
"Meski demikian, IHSG berpeluang mengalami koreksi seiring dengan minimnya sentimen pasar, ditambah dengan kinerja pasar saham di Asia yang kurang atraktif," ujar Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Jumat (24/10/2025).
Di sisi lain mata uang Rupiah ditransaksikan stabil dikisaran level 16.615 per Dolar AS.
Rupiah dan IHSG dinilai Gunawan berpeluang ditransaksikan dalam rentang sempit, dengan potensi IHSG dan Rupiah melemah di akhir pekan ini.
Sementara harga emas dunia kembali lanjutkan penguatan dikisaran level US$4.137 per ons troy, atau sekitar Rp2,2 juta per gram.
Harga emas masih berpeluang untuk menguat ditengah spekulasi hasil pertemuan Xi Jinping dengan Donald Trump.
Ditambah lagi memburuknya tensi geopolitik antara Rusia dengan AS belakangan ini.
Rusia kembali dijatuhkan sanksi karena menolak melakukan gencatan senjata dengan ukraina.
"Tensi geopolitik yang memanas kerap menjadi kabar baik bagi harga emas dunia," pungkasnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Dibuka Menguat, Harga Emas masih Terus Naik"
Posting Komentar