Menteri Nadiem Sebut YPSIM Sudah Terapkan Merdeka Belajar


Lensamedan - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim menyebutkan bahwa Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) sudah merdeka dalam belajar. Dari semua sekolah yang ia pernah kunjungi baru YPSIM yang ia nilai sudah merdeka.

Hal ini dikatakan Nadiem Makarim saat melakukan kunjungan ke sekolah tersebut, Selasa (26/10/2021). 

Kedatangan Nadiem disambut langsung pemilik sekolah yakni Sofyan Tan yang juga anggota Komisi X DPR RI, Ketua YPSIM Finche Kosmanto dan Wali Kota Medan, Bobby Afif Nasution.

"Kunjungan kerja saya kali sangat spesial. Pada saat saya diberitahu ke Medan, banyak orang yang nitip pesan tolong datang ke YPSIM. Makanya saya penasaran terus. Dan Pak Tan pun sangat sabar menunggu saya datang ke sekolahnya," ucap Nadiem.

Ketika meninjau dan melihat fasilitas sekolah tersebut, Nadiem secara terang-terangan mengatakan luar biasa terpukau. 

"Terus terang saya luar biasa terpukaunya. Lihat fasilitasnya sangat bagus tapi tingkat sosial ekonomi murid di sini sangat variatif. Ini yang jarang saya lihat di sekolah mana pun. Termasuk di Jakarta. Biasanya fasilitas sekolah begini itu untuk sekolah internasional," sebutnya.

Program ekstrakurikuler di sekolah tersebut sangat banyak, lebih dari 30. Fasilitas observasi dan audio visualnya juga bagus. 

"Kalau mau merdekakan siswa memang harus seperti ini. Mereka semakin banyak dikasih pilihan kegiatan," sebutnya.

Dan yang membuat Nadiem lebih terkejut saat berkunjung ke sekolah tersebut adalah ada empat tempat ibadah dari empat agama yang berbeda yakni masjid, gereja, vihara dan pura. 

"Seumur hidup saya belum pernah ada saya lihat sekolah seperti ini. Harapan saya kalau semua sekolah punya tempat ibadah seperti ini maka seperti merayakan kebinekaan," katanya.

Bagi Nadiem sekolah tersebut sangat cerminan dari sosok Sofyan Tan, yang menjadi mentor untuknya saat masuk di dunia pemerintahan untuk pertama kalinya. Ia banyak belajar manajemen politik dan pemerintahan dari sosok Sofyan Tan.

"Bung Karno akan bangga lihat ini. Gak perlu saya jelaskan lagi makna Merdeka Belajar di sini, karena bagi saya sekolah ini sudah merdeka. Saya meminta agar sekolah ini menularkan ke sekolah lainnya," sebutnya. 

Karena sejatinya kata Nadiem, Merdeka Belajar adalah bagaimana mensimulasikan dunia nyata ke sekolah. Bagaimana siswa tidak hanya belajar baca tulis, melainkan bagaimana mereka nantinya bisa berkomunikasi dengan baik, melakukan pemecahan masalah dan memiliki pemikiran out of the box.

Sementara Sofyan Tan dalam sambutannya memaparkan bahwa YPSIM sendiri telah dibangun sejak 1987. Dari sejak dibangun sekolah tersebut mengalami perkembangan. Dari awal jumlah gurunya 15 sekarang menjadi 205 orang. Dari 11 ruangan menjadi 101 ruangan. Dari 171 siswa menjadi 3.456 siswa. 

"Di sini saya juga punya anak asuh yang telah mencapai 5.380 orang. Kalau dihitung-hitung, untuk anak asuh ini saja uang yang dikeluarkan sudah mencapai Rp20 miliar lebih," katanya.

Belum lagi ia juga memberikan kebijakan pengurangan uang sekolah, beasiswa bagi siswa berprestasi, beasiswa bagi anak guru dan pegawai, penghargaan bagi siswa yang masuk PTN, beasiswa untuk guru dan pegawai, insentif masa kerja guru dan pegawai serta Sofyan Tan Scolarship. 

"Kalau dihitung totalnya ini sudah mencapai Rp44 miliar lebih. Padahal dulu saya membangun sekolah ini modalnya hanya Rp60 juta," ucapnya.

Kepada Nadiem, politisi PDI Perjuangan ini juga memaparkan rencana ia ke depan terhadap YPSIM. 

"Saya berencana membangun universitas dan gedung olahraga di sini. Konsepnya nanti green school. Dan saya berharap lima tahun ke depan ini terwujud. Jadi terima kasih sekali atas kunjungan Pak Menteri," katanya. (*)



(Medan) 


Belum ada Komentar untuk "Menteri Nadiem Sebut YPSIM Sudah Terapkan Merdeka Belajar "

Posting Komentar

Jerman Ingin Perkuat Kerjasama Lingkungan dan Kebersihan dengan Pemko Medan

LensaMedan - Sejumlah hal yang memungkinkan untuk dikerjasamakan antara Pemko Medan dan Pemerintah Jerman, terutama masalah lingkungan dan k...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel