Tak Cukup Hanya Viral di TikTok Konten Logat Medan, @Tasyarevina Ternyata Fokus Geluti Bisnis Produk Kecantikan

Lensamedan- Muda, cantik dan memilki banyak pengikut di media sosial menjadikan Tasya Revina banyak mendapatkan tawaran untuk mengendorse produk. Tak jarang, puluhan bahkan ratusan juta Rupiah bisa diraup pemilik akun Instagram @tasyarevina dalam sebulan. 

Tapi hal itu tak lantas membuat Tasya abai mempersiapkan masa depannya. Karena itu, bisnis jual produk softlens yang sudah digelutinya sejak 2013 lalu, tetap dipertahankan dan dikembangkan.

"Bahkan aku juga lagi menyiapkan produk produk pelangsing yang berbentuk tablet, tapi saat ini masih dalam proses pengurusan izin BPOM. Produk pelangsing ini bisa dikonsumsi pria dan wanita," ujar Tasya ketika ditemui pekan lalu di salah satu kafe di Kota Medan.

Perempuan kelahiran Medan 9Januari 1996 saat ini dikenal dengan konten Question and Answer (QnA) dengan jawaban ngegas (reaksi penuh emosi) menggunakan logat Medan di TikTok belum lama ini.

Konten tersebut kini sudah 44 ribu lebih yang like dan 235 me-repost. Saat ini, followersnya mencapai lebih dari 2,2 juta orang. 

Tasya mengungkapkan, konten ngegasnya di TikTok tersebut menjadi booming hanya dalam waktu 3 bulan saja bertepatan di pandemi. Memang, diakuinya, konten yang dibuat lantaran kebosanannya selama di rumah terus.

"Akun TikTok milik aku itu udah ada di tahun 2018 tapi jarang dibuat konten. Jadi memang suatu kebetulan, setelah bosan dan kesal di rumah aja, akhirnya buat TikTok-an dengan QnA menggunakan logat Medan. Dalam sehari buat 10 konten QnA, alhamdulillah dapat sambutan positif dari netizen. Apalagi kalau di Jakarta itu kan belum banyak yang buat QnA pake logat Medan," kata Tasya.

Menurutnya, konten yang telah ia buat di TikTok kembali ia share ke Instagram dan juga mendongkrak followernya. Awalnya, follower akun Instagram miliknya sekitar 80 ribuan orang kini sudah menjadi 480 ribu lebih.

"Isi konten ini meski bernada ngegas, tapi omongannya terarah ya dan juga enggak ada atau enggak mau nyindir orang lain. Jadi, sesuai dengan QnA dari netizen aja," jelas alumni SMA Harapan I Medan.

Ke depan, tambah mahasiswi Universitas Bina Nusantara ini, ia bercita-cita ingin membuka bisnis dengan outlet berisikan fragrance/parfum dan fashion yang menjadi brand besar.

"Memang untuk berbisnis ini awalnya susah, tapi tetap kita harus bisa bertahan. Nah, penghasilan dari sebagai influencer bisa menjadi tambahan buat kita untuk bisnis," tukas Tasya Revina.

Ia berpesan, sebagai seorang selebgram atau influencer apabila ingin tenar sebaiknya jangan sampai menjatuhkan orang lain. 

"Kalau kita mau naik tapi menjatuhkan orang lain, enggak akan kekal hanya sebentar aja itu. Kalau nama kita mau naik, ya secara baik-baik dan berkreasilah," pungkasnya. 

(Medan)

Bagikan Artikel ini