Anggaran Terbatas, Pemko Medan Lakukan Skala Prioritas Belanja


Lensamedan- Pandemi Covid 19 yang sudah berlangsung selama tiga bulan mulai menghancurkan perekonomian, termasuk keuangan pemerintah daerah termasuk Pemerintah Kota Medan.

Untuk mensiasati keterbatasan anggaran, Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) menyusun skala prioritas belanja rutin operasional secara bertahap.

"Tidak betul kas Pemko kosong, tetapi kita memang mengalami defisit bulan berjalan. Karena itu kita buat skala prioritas pembayaran untuk belanja rutin operasional dan dilakukan secara bertahap," kata kepala BPKAD Kota Medan T Sofyan ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat, Senin (22/6/2020).

Terpisah, Ketua DPRD Medan Hasyim, menilai wajar kondisi keuangan Pemko Medan dalam keadaan tidak sehat. Sebab, proyeksi penerimaan pendapatan tidak dapat terealisasi mulai dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat, Dana Bagi Hasil (DBH) dari Pemprov Sumut hingga pendapatan asli daerah (PAD) Kota Medan.

"Akibat pandemi covid-19 ini perekonomian lumpuh, tidak ada perputaran ekonomi, alhasil PAD Kota Medan seperti pajak restoran, pajak hotel, PBB (Pajak Bumi Bangunan), retribusi dan sebagainya tidak tercapai," ujar Hasyim.

"Informasi terakhir kas Pemko Medan defisit Rp 20 miliar perbulan," tambahnya.

Politisi PDIP ini berharap dengan mulainya tatanan hidup baru atau New Normal, perekonomian mulai kembali tumbuh dan PAD Kota Medan bisa diraih.

Meskipun diakuinya, Medan saat ini masuk zona merah. "Ekonomi dan kesehatan ini tidak bisa dipisahkan, harus berjalan seiringan," ucapnya.

Sebelumnya beredar informasi di Kantor Walikota Medan, saat ini tidak satupun permohonan pencairan dana kegiatan yang sudah dicairkan oleh Kepala BPKAD Pemko Medan, karena alasan saat ini Pemko Medan tidak punya uang.




(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Anggaran Terbatas, Pemko Medan Lakukan Skala Prioritas Belanja"

Posting Komentar

Hingga Maret 2024, Realisasi Pembiayaan Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu

Lensamedan – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan, hingga akhir Maret 2024  realisasi pembiayaan terealisasi Rp104,7 triliun. Realisasi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel