Kakorlantas: Penyitaan Kendaraan Langkah Terakhir
LensaMedan – Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jendral (Irjen) Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas harus dilakukan secara humanis serta penyitaan kendaraan merupakan langkah terakhir apabila kendaraan terbukti digunakan untuk kegiatan berbahaya atau tidak sesuai spesifikasi teknis.
“Dalam situasi tertentu, penyitaan kendaraan dapat dilakukan sebagai langkah terakhir apabila kendaraan digunakan untuk kegiatan berisiko tinggi atau tidak memenuhi spesifikasi teknis,” ungkap Irjen Agus seperti yang dikutip dari laman resmi Divisi Humas Polri, Senin (3/11/2025).
Kakorlantas juga mengingatkan seluruh jajaran agar menggunakan body camera (body cam) dan memanfaatkan teknologi Electronic Traffic Law Enforcement (e-TLE) dalam setiap proses penindakan. Hal ini penting untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas petugas di lapangan.
“Penggunaan teknologi pendukung seperti e-TLE Mobile dan body cam agar setiap proses penindakan terekam secara transparan dan akuntabel,” jelas Irjen Agus.
Lebih lanjut, Kakorlantas menekankan keberhasilan satuan wilayah bukan diukur dari banyaknya jumlah tilang, melainkan dari stabilitas ketertiban dan keselamatan lalu lintas di masyarakat.
“Keberhasilan satuan wilayah tidak diukur dari banyaknya jumlah tilang, melainkan dari stabilitas ketertiban dan keselamatan lalu lintas di masyarakat. Korlantas Polri berkomitmen untuk memperkuat kehadiran Polantas sebagai pelindung dan pelayan masyarakat,” tutup Irjen Pol Agus.
Korlantas Polri akan terus menggencarkan operasi “Patroli Presisi Berperisai Cahaya” yang menempatkan personel Polantas di titik-titik rawan pada malam hingga dini hari.
Operasi ini bertujuan mencegah munculnya aksi balap liar serta memastikan kehadiran negara di tengah masyarakat. (*)
(Jakarta)

Belum ada Komentar untuk "Kakorlantas: Penyitaan Kendaraan Langkah Terakhir"
Posting Komentar