Periode Januari-Agustus 2025, Nilai Eskpor Sumut Capai US$8.236,62 Juta

 LensaMedan - Nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumatera Utara pada Januari- Agustus 2025 mencapai US$8.236,62 juta atau naik 20,78% dibanding periode yang sama tahun 2024. 

Nilai ekspor pada Agustus 2025 mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2024, yaitu dari US$1.041,28 juta menjadi US$1.187,80 juta atau mengalami peningkatan sebesar 14,07%.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatra Utara (Sumut), Asim Saputra, mengatakan, jika dilihat berdasarkan golongan barang utama, golongan barang yang mengalami peningkatan terbesar pada Januari–Agustus 2025 terhadap Januari–Agustus 2024 adalah golongan lemak & minyak hewan/nabati yaitu naik sebesar US$920,41 juta (36,33%), diikuti oleh golongan berbagai produk kimia yang naik sebesar US$347,30 juta (39,79%). 

Sedangkan golongan barang utama yang mengalami penurunan nilai ekspor adalah golongan ikan dan udang dengan penurunan sebesar US$2,32 juta (-1,01%). 

Selama periode Januari–Agustus 2025, nilai ekspor dari 10 golongan barang utama (HS 2 digit) mampu memberikan kontribusi sebesar 90,16% terhadap total ekspor Sumatera Utara. Sementara itu nilai ekspor di luar 10 golongan barang memberikan kontribusi sebesar 9,84 persen. 

“Nilai ekspor 10 golongan barang utama pada periode Januari–Agustus 2025 mengalami peningkatan 32,25% terhadap Januari–Agustus 2024,” ujar Asim di Medan, Jumat (3/10/2025).

Jika dilihat berdasarkan negara tujuan utama, lanjut Asim, maka negara Tiongkok, Amerika Serikat, dan India merupakan pangsa ekspor terbesar Sumatera Utara, masing-masing sebesar US$1.343,86 juta, US$1.017,95 juta, dan US$616,54 juta dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,17%.

Sekitar 36,53% barang ekspor dari Sumatera Utara dipasarkan ke kawasan Asia di luar ASEAN. Untuk kawasan Asia di luar ASEAN, Jepang dan Korea Selatan juga merupakan pangsa ekspor yang potensial dengan nilai masing-masing sebesar US$407,03 juta dan US$201,46 juta. 

“Pada Januari–Agustus 2025 dibandingkan periode yang sama tahun 2024, negara tujuan utama yang mengalami penurunan terbesar yaitu Rusia sebesar US$43,23 juta,” kata Asim.

Asim menambahkan, jika dilihat berdasarkan sektor, ekspor Sumatera Utara pada Januari–Agustus 2025 didominasi sektor Industri mengalami peningkatan sebesar US$1.393,55juta (22,03 %), dan sektor Pertanian yang mengalami peningkatan sebesar US$57,92 juta (10,82%) dibandingkan Januari–Agustus 2024.

“Kontribusi nilai ekspor sektor industri terhadap total nilai ekspor Januari–Agustus, sebesar 92,79% dan sektor pertanian sebesar 7,20%,” tambahnya.

Nilai Impor Turun 

Nilai impor melalui Sumatera Utara pada Januari–Agustus 2025 atas dasar CIF (cost, insurance & freight) sebesar US$3.625,10 juta atau turun sebesar -5,10% dibandingkan Januari–Agustus 2024 yang bernilai sebesar US$3.820,06 juta.

Bila dibandingkan dengan nilai impor bulan Agustus pada tahun 2025 dengan tahun 2024, maka nilai impor mengalami penurunan sebesar 2,92%. 

“Dari total impor itu , impor bahan baku/penolong memberikan peran terbesar, yaitu sebesar 79,65% dengan nilai US$2.887,25 juta, diikuti oleh impor barang modal sebesar 11,61% (US$420,84 juta), dan impor barang konsumsi sebesar 8,74% (US$317,01 juta),” ucap Asim. 

Pada Januari-Agustus 2025, golongan barang utama yang mengalami penurunan nilai impor terbesar adalah bahan bakar mineral dengan nilai sebesar US$152,35 juta (-21,07%), kemudian diikuti oleh penurunan nilai impor ampas/sisa indutri dengan nilai sebesar US$53,00 juta (-17,06%). 

Sedangkan golongan barang impor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah golongan mesin/peralatan listrik dengan kenaikan sebesar US$59,90 juta (68,82%).

“Jika dilihat berdasarkan negara asal, nilai impor Januari–Agustus 2025 dari Tiongkok merupakan yang terbesar yaitu US$1.064,68 juta dengan perannya mencapai 29,37% dari total impor Sumatera Utara, diikuti Malaysia sebesar US$540,71 juta (14,92%) dan Singapura sebesar US$345,84 juta (9,54%),” pungkasnya. (*)

(Medan) 

Bagikan Artikel ini