Mendiktisaintek-Menaker Perkuat Sinkronisasi Pendidikan Tinggi dan Dunia Kerja


LensaMedan - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) terus memperkuat  sinergi antara pendidikan tinggi, pelatihan vokasi, dan kebutuhan industri, yang sejalan dengan arah kebijakan Diktisaintek Berdampak yang menekankan relevansi, kolaborasi, dan kontribusi nyata pendidikan tinggi bagi pembangunan nasional.

Hal ini ditandai dengan pertemuan antara Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto dengan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), Selasa (21/10/2025). 

Kedua kementerian sepakat untuk mengintegrasikan perencanaan pendidikan dan ketenagakerjaan melalui pendekatan berbasis data (data driven policy), memperkuat sistem sertifikasi profesi, dan mengembangkan kurikulum adaptif yang menjawab kebutuhan masa depan, termasuk bidang green jobs, teknologi digital, dan manufaktur berkelanjutan.

“Untuk Rencana pembangunan Indonesia, dan dari delapan asta cita, kita coba  breakdown itu menjadi bidang-bidang apa yang akan dibutuhkan dan membutuhkan keahlian khusus. Dari Kemnaker juga mungkin ada prediksi tenaga kerja apa yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Menteri Brian.

Kemdiktisaintek menegaskan dukungan penuh terhadap penguatan ekosistem pendidikan tinggi yang berdampak, melalui kebijakan integratif dan kolaborasi lintas sektor dalam penyusunan peta kebutuhan tenaga kerja nasional.

Pendidikan Tinggi yang Relevan dan Adaptif

Mendiktisaintek menegaskan bahwa penguatan sinergi antara pendidikan tinggi dan dunia kerja merupakan langkah strategis untuk memastikan pembangunan nasional berjalan sesuai kebutuhan zaman. 

Menteri Brian menilai bahwa perencanaan pendidikan harus selaras dengan arah kebijakan pembangunan dan kebutuhan tenaga kerja masa depan agar lulusan perguruan tinggi mampu menjadi bagian dari solusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menaker Yassierli juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu memperkecil kesenjangan antara kompetensi lulusan dan kebutuhan pasar tenaga kerja. Menekankan pentingnya penyelarasan kurikulum dan pembelajaran dengan kebutuhan industri.

Kemdiktisaintek bersama Kemenaker berkomitmen untuk mengembangkan sistem prediksi tenaga kerja nasional berdasarkan (national workforce forecasting), yang dapat digunakan oleh perguruan tinggi dalam merancang program studi dan kurikulum yang relevan dengan tren industri masa depan.

Kemdiktisaintek akan menyediakan basis data pendidikan tinggi yang terintegrasi dengan kebutuhan industri nasional, guna memperkuat desain kebijakan berbasis bukti dan menekan angka ketidaksesuaian kompetensi lulusan.

Penguatan Politeknik dan Sertifikasi Profesi

Sebagai bagian dari arah kebijakan Diktisaintek Berdampak, Kemdiktisaintek menempatkan pendidikan vokasi dan politeknik sebagai ujung tombak penyiapan tenaga kerja terampil. Kedua kementerian sepakat memperkuat peran Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) di kampus sebagai jembatan antara dunia pendidikan dan industri.

Mendiktisaintek juga mengingatkan pentingnya tata kelola yang transparan. Sebagai bentuk dukungan, Kemdiktisaintek akan memperkuat koordinasi dengan BNSP dan asosiasi industri untuk memastikan sertifikasi kampus berjalan transparan, akuntabel, dan berorientasi mutu.

Program Magang Internasional dan Ekosistem Global

Pertemuan juga membahas penguatan program magang internasional bagi mahasiswa Indonesia sebagai bagian dari strategi peningkatan daya saing global. Melalui kolaborasi dengan negara mitra seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia, mahasiswa akan mendapatkan pengalaman kerja profesional dengan standar internasional.

Skema magang akan mencakup pelatihan bahasa, pembekalan budaya kerja, serta jaminan kualitas dan keberlanjutan karier pasca-magang. Kemdiktisaintek berkomitmen mendukung penyusunan kurikulum magang internasional berbasis kemitraan industri dan pembiayaan pelatihan yang berkelanjutan melalui program vokasi global.

Pendanaan dan Kebijakan Beasiswa Berbasis Dampak

Mendiktisaintek dan Menaker  juga menyoroti pentingnya reformasi kebijakan beasiswa nasional, termasuk optimalisasi dana LPDP agar lebih terarah pada kebutuhan strategis pembangunan ekonomi dan industri nasional.

Sebagai tindak lanjut, Kemdiktisaintek memastikan arah kebijakan pendanaan pendidikan tinggi akan selaras dengan strategi Diktisaintek Berdampak, menempatkan beasiswa dan riset sebagai investasi produktif bagi penguatan ekonomi nasional.

Kedua kementerian sepakat untuk berfokus pada integrasi data lulusan dengan kebutuhan pasar kerja nasional dan global, penyusunan sistem forecasting tenaga kerja berbasis data industri, serta penguatan riset terapan dan inovasi dalam desain kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri. Selain itu, akan dibentuk forum rektor–industri–pemerintah sebagai wadah kolaborasi untuk mensinergikan kebijakan pendidikan dan ketenagakerjaan agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

Kemdiktisaintek menegaskan komitmen penuh untuk mengawal hasil pertemuan ini melalui kebijakan kolaboratif lintas kementerian dan lembaga, memastikan seluruh program pendidikan tinggi, sains, dan teknologi benar-benar memberikan dampak nyata bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan daya saing nasional. (*)


(Jakarta)


Belum ada Komentar untuk "Mendiktisaintek-Menaker Perkuat Sinkronisasi Pendidikan Tinggi dan Dunia Kerja"

Posting Komentar

KIP Aspirasi Sofyan Tan Bantu Anak Cleaning Service Kuliah Kedokteran

LensaMedan – Seorang ibu pekerja cleaning service tampak sedikit tergesa-gesa menghampiri dr Sofyan Tan. Dengan sebuah sapu dan serokan yan...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel