Harga Emas Dilanda Aksi Jual, IHSG dan Rupiah Ditutup Beda Arah
LensaMedan – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat cukup signifikan pada perdagangan hari ini, dimana IHSG ditutup naik 1.84% di level 8.238,084.
IHSG kembali mengukir penguatan yang cukup signifikan sejalan dengan mayoritas bursa saham di Asia yang juga ditutup menguat. Penguatan IHSG masih ditopang oleh saham perbankan seperti BBCA, BBRI, BMRI dan BBNI serta sejumlah saham lainnya seperti TLKM, UNTR, GOTO, ANTM hingga ASII.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, tidak ada agenda ekonomi besar yang mempengaruhi kinerja pasar saham pada perdagangan hari ini. Penguatan kinerja pasar saham lebih banyak dimotori oleh membaiknya sentimen non-ekonomi di pasar Asia.
“Dan secara teknikal pasar saham tanah air yang sempat mengalami tekanan hebat sebelumnya, menjadi sangat menarik untuk diakumulasi disaat sentimen di pasar sangat mendukung,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (21/10/2025).
Di sisi lain kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah pada sesi perdagangan sore. Rupiah sendiri nyaris menyentuh 16.600 atau tepatnya di level 16.595 per Dolar AS, sebelum akhirnya ditutup turun di level 16.585 per Dolarnya.
Rupiah sendiri disebutkan Gunawan tidak banyak mengalami perubahan seiring dengan minimnya sentimen pasar pada hari ini.
Dan pelemahan Rupiah jelang keputusan BI Rate memang kerap terjadi. Terlebih besok Bank Indonsia (BI) akan memutuskan besaran bunga acuannya.
Sementara itu, harga emas dunia dilanda tekanan jual (profit taking) selama sesi perdagangan hari ini. Harga emas ditransaksikan turun di level US$4.269 per ons troy atau sekitar Rp2,3 juta per gram nya. Tekanan jual pada harga emas lebih dipengaruhi oleh sentimen teknikal. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Harga Emas Dilanda Aksi Jual, IHSG dan Rupiah Ditutup Beda Arah"
Posting Komentar