KIP Aspirasi Sofyan Tan Bantu Anak Cleaning Service Kuliah Kedokteran

LensaMedan – Seorang ibu pekerja cleaning service tampak sedikit tergesa-gesa menghampiri dr Sofyan Tan. Dengan sebuah sapu dan serokan yang digenggamnya di tangan kiri, ibu berkacamata itu menyalami Anggota Komisi X DPR RI tersebut yang saat itu sedang berada di lobby Hotel Four Points by Sheraton usai menjadi keynote speaker dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN), Selasa (21/10/2025).

Sofyan Tan pun mengulurkan tangannya untuk disalam sambil mengingat-ingat dan menerka-nerka siapa sosok ibu yang menghampirinya tersebut. Dengan lugas si ibu memperkenalkan diri dan berulang kali mengucapkan terimakasih bahwa anaknya bernama Chelsea Karunia Eka Pelangi Bu’ulolo sudah semester 3 kuliah di Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang. 

Semua itu diperoleh karena beasiswa KIP Kuliah yang diperjuangkan Sofyan Tan melalui jalur aspirasi pada 2024 lalu.

Sofyan Tan pun langsung merangkul si ibu memberikan semangat agar anaknya suatu saat kelak menjadi dokter yang dapat mengangkat harkat martabat keluarga serta mengubah nasib menjadi lebih baik. 

“Ibu sekarang harus bangga dan jangan malu lagi. Meskipun bekerja sebagai cleaning service, namun dari hasil keringat dan air mata yang ibu keluarkan selama ini akan membuahkan sesuatu yang luar biasa kelak, yakni anak ibu akan menjadi seorang dokter, mengubah nasib keluarga dan jangan lupa jika sukses nanti menolong orang susah, seperti Saya telah menolong ibu tanpa melihat latar belakang suku, agama dan ras,” kata Sofyan Tan memberikan motivasi dan penguatan diri.

Lusyana br Hutabarat, warga Jalan Flamboyan IV, Kecamatan Medan Helvetia itu tak kuasa menahan haru dan air mata saat bertemu dengan sosok yang selama ini ia kagumi karena kepeduliannya terhadap nasib orang-orang kecil seperti dirinya. 

Dia pun menceritakan bagaimana kehidupannya masa lalu yang ditingal suami sejak 14 tahun lalu dimana anaknya Chelsea masih kecil dan baru mau masuk SD. 

Bukan hanya tetangga, keluarganya pun ikut memandangnya sebelah mata, menyepelekannya bahwa dia tak akan mampu memberikan pendidikan terbaik bagi anak semata wayangnya tersebut.

Namun Tuhan punya jalan yang luar biasa. Dirinya dipertemukan dengan Sofyan Tan. Sejak anaknya di bangku SMP dan SMA, telah menjadi anak asuh di Yayasan Sultan Iskandar Muda (YPSIM). 

Hingga anaknya meraih prestasi lolos seleksi untuk kuliah kedokteran di Unsri, Palembang, dan kembali diusulkan beasiswa oleh Sofyan Tan. Hingga saat ini dirinya masih berasa mimpi memiliki anak yang kuliah di perguruan tinggi favorit. 

“Hingga saat ini saya masih berasa mimpi anak saya kuliah kedokteran. Makanya saya berupaya terus bekerja keras agar anak saya belajar yang rajin dan selesai kuliahnya. Meskipun hingga saat ini masih ada saja orang yang sepele anggap saya tidak akan mampu melakukannya,” ujar Lusyana yang sudah bertahun-tahun bekerja sebagai cleaning service.

Lusyana pun menceritakan bahwa dirinya kadang rindu dengan anaknya tersebut. Syukurnya setiap kerinduan itu menghampiri, anaknya tetap aktif berkomunikasi dengan telepon. Dia pun yakin, selama Tuhan mengizinkan, jalan akan selalu terbuka bagi siapa saja untuk meraih impian dan cita-cita. 

Karena Tuhan akan mempertemukan setiap orang yang bersabar atas keterbatasannya secara ekonomi, dengan orang-orang baik seperti dr Sofyan Tan untuk membantu bangkit dari keterpurukan.

“Saya ingat betul pesan-pesan yang disampaikan Pak Sofyan Tan. Bahwa saya boleh miskin, tapi bukan berarti miskinnya saya ini membatasi anak saya untuk meraih mimpinya. Dengan kuliahnya sekarang saya berdoa kepada Tuhan, suatu saat anak saya sukses dan bisa bantu orang lain seperti Pak dr Sofyan Tan bantu kami,” kata Lusyana sambil mencoba menahan air matanya.(*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini