IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah, Harga Emas Kembali Cetak Rekor
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,37% di level 8.227,2. Pelemahan ini Slsejalan dengan mayoritas bursa saham di Asia yang ditutup di zona merah.
Sejumlah emiten yang menjadi pemicu koreksi pada IHSG diantaranya adalah BBCA, BRPT, BBRI, BREN hingga ADRO.
Memburuknya pasar saham di Asia menurut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, dipicu oleh ketegangan perang dagang ditambah dengan memburuknya kinerja neraca perdagangan China.
Dalam rilis data neraca perdagangan China pada hari ini, neraca perdangan China melambat jadi US$645,47 miliar pada bulan September.
"Data tersebut seakan menunjukan kalau neraca dagang China tengah alami tekanan setelah sekian lama terlibat perang dagang dengan AS," kata Gunawan di Medan, Senin (13/10/2025).
Sementara itu mata uang negara di Asia terpantau bergerak beragam terhadap Dolar AS. Memburuknya imbal hasil US Treasury, namun terjadi peningkatan kinerja USD Index membuat mata uang di Asia memiliki ragam kinerja terhadap Dolar AS.
Dan mata uang Rupiah pada perdagangan awal pekan ini ditutup melemah ke level 16.545 per Dolar AS.
"Rupiah tidak mendapatkan topangan yang kuat dari sentimen yang berkembang. Namun bergerak relatif stabil seiring dengan minimnya sentimen pasar," ujar Gunawan.
Di sisi lain harga emas kembali cetak rekor tertinggi di level US$4.080 per ons troy. Harga emas menorehkan harga Rp2,18 juta per gram pada hari ini.
Masyarakat perlu mencermati kenaikan harga emas saat ini, karena bisa menjadi indikasi memburuknya kondisi ekonomi global. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah, Harga Emas Kembali Cetak Rekor"
Posting Komentar