Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah
LensaMedan - Indeks Harga Saham (IHSG) melemah cukup dalam di sesi pedagangan pertama.Namun perlahan IHSG membalikkan keadaan meskipun tetap ditutup turun 1,21% di level 7.736.
IHSG sempat menyentuh level 7.547 sesaat setelah pembukaan, dan mencapai level tertingginya di angka 7.783.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, koreksi yang terjadi pada IHSG hari ini lebih dipicu oleh kekhawatiran aksi demonstrasi yang memburuk, dibandingkan sentimen lain seperti kinerja mayoritas bursa saham di Asia yang justru banyak diperdagangkan di zona hijau.
"Koreksi pada perdagangan hari ini dimotori saham perbankan seperti
BMRI, BBCA, BBRI, dan BBNI," ujar Gunawan di Medan, Senin (1/9/2025).
Kondisi kinerja IHSG sangat jauh berbeda dengan kinerja mata uang Rupiah yang justru ditutup menguat.
Mata uang Rupiah ditransaksikan menguat di level 16.400 per Dolar AS.
Selama sesi perdagangan berlangsung, mata uang Rupiah sempat melemah hingga mendekati level 16.500, sebelum akhirnya intervensi Bank Indonesia membalikkan keadaan Rupiah.
Penguatan Rupiah juga menjadi kabar baik bagi IHSG yang sempat alami koreksi hingga mencapai 3%-an di sesi perdagangan pagi.
"Meskipun IHSG tidak mampu mengikuti gerak Rupiah ke zona hijau," sebut Gunawan.
Sementara itu, harga emas masih dalam tren naik dan diperdagangkan dikisaran US$3.470 per ons troy.
Harga emas belakangan ini masih diuntungkan oleh spekulasi pemangkasan bunga acuan The Fed, ditambah dengan banyak Bank Sentral yang lebih memilih emas sebagai cadangan dibandingkan dengan memegang mata uang aset dalam US$ Dolar.
Harga emas saat ini dijual dikisaran harga Rp1,78 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah"
Posting Komentar