IHSG Ditutup Menguat, Rupiah masih Bertahan di Zona Merah


LensaMedan - Pasar saham di Asia pada perdagangan hari ini ditutup beragam.

Tanpa ada agenda ekonomi yang besar membuat kinerja pasar saham di Asia bergerak sideways selama sesi perdagangan berlangsung.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sesi perdagangan di akhir pekan ditransaksikan di dua zona yang berbeda, dimana IHSG terpantau bergerak dalam rentang 7.983 hinga 8.051.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG pada akhir pekan ini ditutup di level tertingginya.

Sejumlah saham yang menopang penguatan IHSG pada hari ini diantaranya adalah BRPT, PTRO, ANTM hingga CDIA.

"Sementara sejumlah saham perbankan seperti BBNI, BBRI, alami koreksi dan membebani kinerja IHSG di hari ini," ujar Gunawan di Medan, Jumat (19/9/2025).

Kinerja IHSG yang menguat tajam di detik-detik terakhir jelang penutupan, justru bertolak belakang dengan kinerja mata uang Rupiah yang alami koreksi dan akhirnya ditutup melemah di level 16.585 per Dolar AS.

Dikatakan Gunawan, Rupiah selama sesi perdagangan ditransaksikan dalam rentang 16.490 hingga 16.595 per  Dolar AS.

Tekanan terhadap Rupiah terhenti saat mata uang Rupiah melemah dekati 16.600 per Dolar AS.

Sebelumnya pelaku pasar sempat terkejut dengan langkah Bank Indonesia yang memangkas bunga acuan.

Namun setelah langkah BI, The Fed juga memangkas besaran bunga acuannya dalam besaran angka yang sama, yang seharusnya membuat keseimbangan Rupiah terjaga.

Namun likuditas yang membanjiri pasar keuangan seiring dengan kebijakan gelontoran dana jumbo ke Himbara, juga berpeluang memicu tekanan terhadap mata uang Rupiah.

Kebijakan ekonomi pemerintah yang ekspansif dari sisi gelontoran likuditas ke pasar keuangan memang membuka ruang bagi upaya pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi.

Namun potensi uang tersebut mengalir ke pasar obligasi justru juga berpeluang memicu terjadinya tekanan ke Rupiah.

"Artinya likuiditas yang berlebih rentan membuat Rupiah melemah dan memicu pelemahan Rupiah dan membuat kebijakan moneter longgar BI tidak efektif menahan pelemahan Rupiah," sebut Gunawan.

Terpisah harga emas dunia ditransaksikan menguat ke US$3.658 per ons troy, atau sekitar Rp1,96 juta per gram. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "IHSG Ditutup Menguat, Rupiah masih Bertahan di Zona Merah"

Posting Komentar

Terkait Dugaan Korupsi Rp2,2 Milyar, Kejati Sumut Tahan Analis Kredit Bank Sumut

LensaMedan - Tim penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut) menahan satu tersangka pegawai Bank Sumut be...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel