Data Penjualan Ritel Melambat, IHSG dan Rupiah Mampu Ditutup Menguat
LensaMedan - Data penjualan ritel tumbuh melambat pada bulan Juni menjadi 1,3% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mampu tumbuh 1,9%.
Rilis data penjualan ritel tersebut belum menjadi katalis negatif bagi kinerja pasar keuangan secara keseluruhan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup menguat 0,96% ke level 7.605,925.
IHSG selama sesi perdagangan berada di zona hijau. Ditopang oleh kinerja positif sejumlah saham seperti BBCA, COIN, BREN, DSSA, BBRI hingga BMRI.
"Menguatnya IHSG pada perdagangan hari ini tidak terlepas dari membaiknya mayoritas bursa saham di Asia," Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Senin (11/8/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditutup menguat ke level 16.270 per Dolar AS.
Mata uang Dolar AS tidak mendapatkan dukungan dari sejumlah indikator keuangan di AS sehingga pergerakannya cenderung melemah pada hari ini.
Bahkan mata uang Rupiah sempat menguat hingga ke level 16.235 per Dolar AS.
Rupiah selama sesi perdagangan hari ini ditransaksikan dalam rentang 16.235 hingga 16.295.
Kinerja mata uang Rupiah dikatakan Gunawan juga tidak begitu terbebani dengan rilis data penjualan ritel.
"Pelaku pasar tengah menanti rilis data inflasi AS pada perdagangan besok, yang akan menjadi sentimen penggerak pasar selanjutnya," katanya.
Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan melemah ke kisaran level US$3.361 per ons troy, atau sekitar Rp1,76 juta per gram.
Harga emas berpeluang turun seandainya rilis data inflasi AS mengalami peningkatan, yang akan memicu spekulasi meredupnya pemangkasan bunga acuan The fED. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Data Penjualan Ritel Melambat, IHSG dan Rupiah Mampu Ditutup Menguat"
Posting Komentar