Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara, Sofyan Tan: Perbedaan Adalah Karunia, Bukan Musuh  


LensaMedan – Dalam rangka memperkuat komitmen kebangsaan generasi muda, Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr. Sofyan Tan, menggelar Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Aula Bung Karno, Universitas Satya Terra Bhinneka, Jalan Sunggal, Gang Bakul, Medan,  Senin (28/7/2025).

Kegiatan ini menjadi ajang pengingat pentingnya fondasi kebangsaan di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.
 
Sofyan Tan menyampaikan Empat Pilar yang dimaksud yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD RI) Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan pedoman fundamental yang harus dipegang teguh oleh seluruh elemen bangsa.

Dalam pemaparannya ditegaskan bahwa generasi muda tidak cukup hanya mengejar kesuksesan secara materi, namun juga harus memiliki karakter dan watak yang sesuai dengan budaya bangsa Indonesia.
 
“Melalui pendidikan saya berjuang agar anak-anak Indonesia menjadi orang sukses, tetapi sukses yang tidak kehilangan jati diri kebangsaannya, menjunjung tinggi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai fondasi berpikir dan bertindak,” tegas Sofyan Tan di hadapan mahasiswa peserta sosialisasi.
 
Ia menekankan bahwa perbedaan suku, agama, dan budaya bukanlah ancaman, melainkan sebuah kekayaan bangsa yang seharusnya dirayakan.

Menurutnya, keberagaman Indonesia merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa.

“Berbeda bukan musuh, tapi berbeda adalah karunia Tuhan. Tanpa pemahaman dan penghargaan terhadap perbedaan, kita bisa terpecah belah. Bung Karno sudah lama menyadari hal ini, dengan pandangannya yang jauh ke depan,” ujarnya.
 
Sofyan Tan juga mengingatkan peserta mengenai realitas geografis dan sosiologis Indonesia yang unik dan menantang.

Dengan lebih dari 17.000 pulau dan lebih dari 2.000 suku, Indonesia sangat rentan terhadap perpecahan jika tidak diikat oleh nilai-nilai luhur kebangsaan.

“Kabupaten Samosir saja luasnya sudah hampir sama dengan Singapura. Bayangkan jika tiap wilayah seperti itu tidak diikat oleh Pancasila, bisa-bisa Indonesia terpecah menjadi ratusan negara kecil,” katanya memberi ilustrasi.
 
Tidak bisa dipungkiri menurutnya masih ada pihak-pihak yang mencoba merongrong persatuan bangsa.

Namun berkat kekuatan nilai-nilai empat pilar berbangsa dan bernegara, Indonesia tetap tegak berdiri dan damai.
 
Mengarah pada visi besar menuju Indonesia Emas 2045, Sofyan Tan mengajak generasi muda untuk aktif membantu sesama atas dasar kemanusiaan, bukan berdasarkan identitas primordial seperti suku, agama, ras, atau golongan.

“Wujudkan Indonesia Emas 2045 dengan hati nurani. Tolonglah orang lain karena penderitaannya, bukan karena asal-usulnya. Itulah nilai kemanusiaan yang sejati,” tegasnya.
 
Acara tersebut turut dihadiri Ketua Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) Finche Kosmanto, SE, M.Psi, Rektor Universitas Satya Terra Bhinneka Tracey Harjatanaya, B.A., M.A., M.Sc, DPhil, serta Wakil Rektor II Rin Rin Meilani Salim, S.Kom, M.Kom.

Hadir pula Tenaga Ahli DPR RI Lisnawati Ginting dan Pandapotan Tamba.
 
Kegiatan ini berlangsung dengan penuh antusiasme dari para peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tokoh masyarakat.

Melalui sesi diskusi interaktif, semangat nasionalisme semakin dipupuk dan disegarkan, sejalan dengan semangat Bung Karno yang terus relevan sepanjang masa.
(*)


(Medan)
 

Belum ada Komentar untuk "Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara, Sofyan Tan: Perbedaan Adalah Karunia, Bukan Musuh  "

Posting Komentar

Hadir di Hari Jadi Pakpak Bharat, Bobby Nasution Sampaikan Komitmen akan Bangun Infrastruktur hingga Bantu Pedagang Kecil

LensaMedan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menyampaikan komitmennya untuk membangun infrastruktur jalan, sarana pendidika...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel