Sofyan Tan Ajak Generasi Muda Jadi Pelopor Nilai Kebangsaan

 LensaMedan – Anggota MPR/DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr. Sofyan Tan menegaskan pentingnya 4 pilar Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ia menekankan bahwa generasi muda bukan hanya pewaris masa depan, tetapi juga aktor utama yang harus mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
 
“Kelak, kalian akan menjadi pengusaha, pegawai, pejabat, atau pekerja di berbagai bidang. Jadilah pribadi yang menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab, memperkuat persatuan Indonesia, menegakkan keadilan sosial, serta mampu hidup dalam toleransi di tengah keberagaman,” kata Sofyan Tan saat Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara MPR RI bekerjasama dengan Remaja Harapan Nusa Bangsa (RHNB) di Aula Bung Karno, Kampus Universitas Satya Terra Bhinneka, Jalan Sunggal, Gg Bakul, Medan, Selasa (15/7/2025).
 
Sofyan Tan mengatakan Sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara yang dilakukan oleh MPR menjadi wadah refleksi bersama bahwa tantangan kebangsaan di era globalisasi dan digitalisasi, memerlukan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat dalam karakter dan nilai-nilai luhur bangsa. 

Sehingga diharapkan lahir lebih banyak pemuda Indonesia yang tidak hanya bangga menjadi bagian dari bangsa ini, tetapi juga siap mengamalkan nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dalam setiap aspek kehidupan mereka.
 
Menurutnya aksi nyata dalam pengamalan 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara bukan sesuatu yang sulit. 

Dapat dimulai dari bagaimana anak-anak muda dan mahasiswa dapat mencari keluarga-keluarga miskin yang anaknya punya keinginan kuat untuk kuliah namun terkendala biaya. 

Pilih dan rekomendasikan untuk mendapatkan beasiswa KIP kuliah. Namun harus diingat dalam memilihnya, bukan atas dasar kedekatan suku, agama, ras dan golongan, tapi memilih atas dasar nurani dan penderitaan.
 
Selain itu mahasiswa juga dapat secara aktif membantu dalam memberikan informasi dengan melakukan survei langsung ke lapangan terhadap calon-calon penerima KIP Kuliah. 

Dengan demikian, anak-anak muda Indonesia akan mengetahui langsung bagaimana kondisi sesungguhnya kehidupan warga yang kurang beruntung secara ekonomi. 

Sebaliknya, tidak menutup kemungkinan di lapangan juga bakal menemukan realitas bahwa masih ada orang-orang culas yang ingin memanfaatkan KIP Kuliah padahal secara ekonomi masih tergolong mampu. 

“Dari sinilah prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab dapat langsung kita praktekkan,” ujarnya.
 
Hadir dalam acara Ketua RHNB, Bobby Christian Halim SH, MH, CPM, Tenaga Ahli DPR RI, Finche Kosmanto SE M.Psi, Lisnawati Ginting SH MH, Pandapotan Tamba SH MH dan Wakil Rektor II Universitas Satya Terra Bhinneka, Rin Rin Meilani Salim S.Kom M.Kom. (*)

(Medan)

Bagikan Artikel ini