Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah 0,11%
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mayoritas ditransaksikan di zona merah selama sesi perdagangan berlangsung.Bahkan IHSG sempat menyentuh level terendah 7.172, sebelum akhirnya ditutup melemah 0,11% di level 7.222,456.
IHSG baru mampu mengurangi kerugiannya, setelah mata uang Rupiah juga mampu melawan tekanan US Dolar.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pelemahan IHSG pada hari ini terjadi disaat data penjualan mobil tanah air pada bulan Mei mengalami koreksi sebesar 16,1% secara tahunan (year on year).
Ditambah lagi, kabar buruk dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,7% di 2025 juga turut membebani kinerja IHSG pada hari ini.
"Dan ekspektasi tersebut disinyalir sebagai pemicu anomali pelemahan IHSG ditengah membaiknya kinerja mayoritas bursa di Asia," ujar Gunawan di Medan, Rabu (11/6/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditutup menguat di level 16.255 per Dolar AS, setelah sempat melemah dekati 16.300 per Dolar AS.
Penguatan Rupiah ini disebutkan Gunawan tak ubahnya kinerja mata uang Asia lainnya, yang juga menguat terhadap Dolar AS.
Ekspektasi melambatnya pertumbuhan ekonomi di tanah air, ditambah dengan minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini, membuat pelaku pasar lebih banyak mengandalkan sentimen regional Asia dan cenderung memilih wait and see.
"Secara keseluruhan, pasar keuangan di tanah air terpantau bergerak flat hari ini," kata Gunawan.
Terpisah, harga emas dunia ditransaksikan stabil dikisaran US$3.333 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. Tidak jauh berbeda dengan kinerja pasar keuangan pada umumnya.
Harga emas dunia juga terpantau flat selama perdagangan hari ini. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tak Mampu Bangkit, IHSG Ditutup Melemah 0,11%"
Posting Komentar