Rujukan tak Kunjung Keluar, Pasien Meninggal di RSUD Tarutung
LensaMedan - Viral di media sosial seorang keluarga pasien meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung mengunggah video bernada kekecewaan terhadap pelayanan di rumah sakit milik Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara tersebut.Dalam unggahan vidio di akun facebook bernama Sihombing tersebut ia mengarahkan kamera video ke arah tubuh pasien yang sudah terbaring kaku di ranjang pasien sambil menyatakan bahwa pelayanan di Rumah Sakit Tarutung tidak ada kejelasan dan tidak ada pertanggung jawaban.
Pasien meninggal yang kemudian diketahui adalah orangtuanya itu sudah dirawat selama 3 hari di RSUD Tarutung.
"Dokter Spesialis Paru sudah mengatakan bahwa pasien harus dirujuk. Namun surat rujukan tidak kunjung keluar hingga sampai pasien meninggal dunia," kesal Frengki Sihombing, pemilik akun facebook Sihombing yang merupakan anak dari pasien meninggal bernama Anton Sihombing itu.
Saat dikonfirmasi, Frengki Sihombing menerangkan bahwa ayahnya masuk rumah sakit pada hari Senin 19 Mei dan akhirnya meninggal dunia pada hari Rabu 21 Mei Sekitar pukul 23:35 Wib.
Menurutnya, tindakan pelayanan di RSUD Tarutung sepertinya mempersulit pengobatan ayahnya dengan alasan harus melakukan tindakan dengan meminta hasil scan.
"Mereka mengatakan pasien tidak sanggup untuk CT- Scan karena keadaan sesak yang begitu sakit. Dokternya menyebut tidak bisa scan kalau posisi pasien sesak. Tetapi melakukan tindakan untuk bisa scan sama sekali tidak mau," kata Frengki.
Lebih lanjut Frengki menjelaskan, bahwa pada hari Rabu 21 Mei, dokter spesialis paru mengatakan bahwa pasien harus dirujuk.
Namun hingga malam hari setelah beberapa kali menanyakan kepada perawatnya, surat rujukan belum kunjung keluar dengan alasan tidak ada rumah sakit yang menerima rujukan di Medan.
Hingga kemudian ayahnya menghembuskan nafas terakhirnya.
"Padahal kami itu pasien umum bukan pasien BPJS," katanya.
Frengki mengatakan, saat ini ayahnya sudah disemayamkan di rumah duka di Desa Bahal Batu 1, kecamatan Siborongborong.
"Saya selaku anak sulung orangtua kami meminta agar pelayanan di RSUD Tarutung diperbaharui cara pelayanan dokter dan para pegawai," katanya.
Sementara itu,pihak Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung belum dapat dimintai keterangan terkait kejadian tersebut.
Plt. RSUD Tarutung dr. Bobby Simanjuntak belum dapat dikonfirmasi.
Sementara itu wakil Direktur Bidang Pelayanan, dr. Karen Tobing saat dikonfirmasi mengatakan sedang rapat membahas kejadian tersebut. (darwin nainggolan)
(Tapanuli Utara)
Belum ada Komentar untuk "Rujukan tak Kunjung Keluar, Pasien Meninggal di RSUD Tarutung"
Posting Komentar