PME Bawa Teknologi AI Perkuat Marine Engineering Services di Sektor Hulu Migas

LensaMedan - PT Pertamina Marine Engineering (PME), Anak usaha PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung jasa marine engineering di sektor hulu migas dengan menggandeng perusahaan asal Vietnam.

Hal ini ditandai dengan penandatangan kerja sama (signing ceremony) antara Direktur PME, Heri Santika Permana dan CEO FPT Software Indonesia, Nguyen Huang Tung di acara 70th Anniversary of Indonesia-Vietnam Diplomatic Relations: High-Level Business Dialoque Indonesia-Vietnam, disaksikan langsung oleh COO of FPT Corporation, Nguyen Khai Hoan pada awal Maret lalu di Jakarta.

Kerja sama strategis antara PME dan FPT Indonesia selaku mitra PT Enygma Techologies dalam pengembangan teknologi AI ini mencakup penggunaan teknologi kecerdasan buatan guna mengoptimalkan inspeksi dan pemeliharaan aset.

Dimana proyek ini berfokus pada dua aspek utama, yaitu meningkatkan keandalan aset dan memperkuat keselamatan di lingkungan kerja.

Teknologi AI tersebut diterapkan pada platform Subholding Upstream Pertamina dalam menganalisis data yang diperoleh dari drone untuk mendeteksi berbagai anomali, kebocoran, serta kerusakan struktural guna memastikan integritas aset lepas pantai tetap terjaga.

Selain itu, di lokasi pengeboran, sistem berbasis AI akan digunakan untuk memantau kepatuhan terhadap peraturan penggunaan alat pelindung diri (APD).

Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan risiko serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan terjamin.

Atas implementasi teknologi AI tersebut, layanan marine engineering yang diberikan PME kepada customer menjadi lebih efisien karena sebagian aktivitas monitoring dilakukan secara jarak jauh.

Selain itu, teknologi ini juga mampu memberikan data yang lebih akurat dan real time karena hasil monitoring dapat dipantau langsung melalui dashboard secara online.

Direktur PME, Heri Santika, mengungkapkan, kerja sama yang dilakukan PME merupakan upaya korporasi dalam menyikapi potensi bisnis di sektor hulu migas di Indonesia.

“Kerjasama ini menjadi penting bagi PME untuk pertumbuhan dan ekspansi bisnis kedepannya. Mengingat FPT memiliki jaringan mitra internasional yang memungkinkan kami untuk masuk ke pasar tersebut,” ungkap Heri Santika melalui siaran pers yang diterima Selasa (8/4/2025).

Heri menambahkan bahwa kerja sama dengan Teknologi Provider seperti FPT merupakan upaya PME untuk meningkatkan standar layanan dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Kerja sama ini diharapkan dapat mengatasi berbagai tantangan industri kedepan terkait teknologi.

Juga memperluas pasar mulai dari Hulu Migas Indonesia hingga Internasional.

Di tempat yang sama, CEO FPT Software Indonesia, Nguyen Huang Tung, menyampaikan, FPT dapat menyediakan sistem teknologi dan bisnis yang akan membawa kedua belah pihak bersama ke skala Internasional.

Hingga saat ini, PME menjadi perusahaan marine engineering di Pertamina Grup yang telah mengantongi izin usaha berbagai pengerjaan marine service.

Menjadi bagian dari Subholding Integrated Logistics (SH IML), PME telah menyelesaikan berbagai proyek dengan keahlian khusus seperti proyek Port, Inspection and Construction Maintenance dan proyek pemeliharaan bisnis marine lainnya. (*)


(Jakarta)
 

Belum ada Komentar untuk "PME Bawa Teknologi AI Perkuat Marine Engineering Services di Sektor Hulu Migas"

Posting Komentar

Dorong Transformasi Sektor Pertambangan Dalam Negeri, Indosat Selenggarakan “Indonesia AI Day for Mining Industry"

LensaMedan – Melanjutkan komitmen untuk mendukung kedaulatan kecerdasan artifisial (AI) pada saat Indonesia Day yang digelar pada November 2...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel