Banjir dan Longsor di Sebagian Besar Wilayah Sumut, Sumut Ditetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Warga menyaksikan alat berat membersihkan material longsor yang menutupi jalan di wilayah Batu Jomba. Akibat longsor, jalur Tapanuli Utara-Tapanuli Selatan terputus total.lensamedan-istLensaMedan - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, menetapkan Sumut dalam status tanggap darurat bencana.
Hal ini dilakukan melihat sebagian besar wilayah di Sumut mengalami banjir, longsor dan juga gempa bumi.Berdasarkan data Polda Sumut, Kamis 27 November 2025, terdapat 12 kabupaten/kota di Sumut mengalami bencana alam.
Tercatat 221 kejadian yang meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan puting beliung.
Status tanggap darurat bencana ini ditetapkan melalui Keputusan Gubernur Sumut Nomor 188.44/836/KPTS/2025.
Pada SK Gubernur Sumut tersebut tertulis penetapan status tanggap darurat bencana ini akan berlaku selama 14 hari terhitung dari tanggal 27 November hingga 10 Desember 2025.
Bobby Nasution melalui SK ini menugaskan instansi/perangkat daerah terkait untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani banjir, tanah longsor dan gempa bumi.
Ini sebagai tindakan penanggulangan untuk mengurangi risiko bencana alam yang terjadi di Sumut.
“Melalui SK Gubernur ini diharapkan seluruh instansi/perangkat daerah mengambil langkah yang dibutuhkan untuk menanggulangi bencana alam yang terjadi, mengurangi dampaknya, menolong saudara-saudara kita yang terdampak dan juga mencegah bertambahnya korban jiwa,” kata Kadis Kominfo Pemprov Sumut, Erwin Hotmansyah Harahap di Kantornya, Jalan HM Said, Nomor 27, Medan, Jumat (28/11/2025).
Hingga 27 November 2025, bencana ini tercatat telah 48 orang meninggal dunia dan 88 orang dinyatakan hilang.
Korban terbanyak terdapat di Tapanuli Selatan (17 orang), Tapanuli Utara (9 orang), Tapanuli tengah 4 orang, Pakpak Bharat 2 orang, Nias Selatan 1 orang, Sibolga 8 orang, dan Padangsidempuan 1 orang.
Selain itu, juga ada 81 orang mengalami luka-luka dan lebih dari 1.168 orang harus mengungsi.
BNPB juga menambahkan ada 4 orang yang dilaporkan meninggal dunia di Humbang Hasundutan.
“Kita berbelasungkawa sedalam-dalam kepada keluarga korban yang tewas, dan yang masih dalam pencarian kami Pemprov Sumut, bersama pemerintah pusat, Polri terus berupaya melakukan pencarian semaksimal mungkin, kami himbau untuk masyarakat tetap waspada, berhati-hati dan meninggalkan lokasi-lokasi rawan longsor dan banjir bandang,” kata Erwin Hotmansyah. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Banjir dan Longsor di Sebagian Besar Wilayah Sumut, Sumut Ditetapkan Status Tanggap Darurat Bencana"
Posting Komentar