Pasar Keuangan di Asia Bergerak Sideways, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah Terbatas
LensaMedan - Bursa di Asia pada perdagangan hari ini, mayoritas bergerak sideways, sementara data manufaktur AS memburuk, ditambah dengan kinerja imbal hasil US Treasury yang juga terpantau stabil.
Dan di sesi perdagangan waktu Asia, pelaku pasar tidak banyak disuguhkan agenda ekonomi penting.
Pelaku pasar masih akan menggunakan data manufaktur PMI AS sebagai rujukan, serta menanti data penjualan ritel AS pada sesi perdagangan selanjutnya.
Dari tanah air, kemarin pemerintah juga telah mengumumkan sejumlah kebijakan penting ekonomi.
Namun kebijakan tersebut menurut Analis Keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, tidak mampu menyelamatkan pasar keuangan.
"Pasar keuangan di tanah air justru ikut terseret arus pelemahan mayoritas pasar keuangan di Asia," ujar Gunawan di Medan, Selasa (17/12/2024).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah ke level 7.238, sementara mata uang Rupiah kembali melemah di level 16.010 per Dolar AS.
Kinerja Dolar AS pada perdagangan hari ini diproyeksikan tidak akan beranjak jauh dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Gunawan menilai, minimnya sentimen pasar berpeluang membuat Rupiah bergerak sideways selama sesi perdagangan.
Hal yang sama juga berpeluang terjadi pada IHSG. Kinerja IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.300 hingga 7.370 pada perdagangan hari ini.
"Level psikologis 7.300 akan menjadi level support IHSG selanjutnya seandainya ada tekanan lanjutan pada pasar saham," terangnya.
Di sisi lain, harga emas dunia juga masih relatif stabil di level US$2.657 per ons troy, tidak mengalami perubahan yang signifikan.(*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pasar Keuangan di Asia Bergerak Sideways, IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah Terbatas "
Posting Komentar