Belum Ada Garansi Perang akan Berakhir, IHSG dan Rupiah Kembali Alami Tekanan


Lensamedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah kembali melemah tajam pada perdagangan hari ini, Jumat (19/4/2024).

Kinerja mata uang Rupiah terpantau ditransaksikan dikisaran 16.270 per Dolar AS.

Sementara selang sekitar beberapa menit setelah pembukaan, IHSG melemah lewati level psikologis 7.100, IHSG ditransaksikan di kisaran 7.080.

Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pelemahan Rupiah dan IHSG ini seirama dengan pelemahan mayoritas bursa di Asia.

Pelemahan Rupiah juga beriringan dengan penguatan Dolar AS terhadap sejumlah mata uang Asia lainnya.

Padahal jika merunut pada kinerja imbal hasil US Treasury yang mengalami pelemahan pada pagi ini.

"Namun, kinerja USD Index yang kembali naik di atas 106 menekan kinerja mata uang Rupiah," ujar Gunawan.

Pelemahan IHSG dan Rupiah ini menurut Gunawan terjadi ditengah minimnya agenda ekonomi yang dirilis.

Pasar keuangan di kawasan Asia pada dasarnya masih dihantui oleh kemungkinan eskalasi perang yang berlanjut.

Mengingat Israel juga masih berencana untuk menyerang Iran sebagai tindakan balasan.

"Kabar tersebut kian membuat pelaku pasar pesimis bahwa tensi geopolitik bisa saja memburuk nantinya. Dan pelaku pasar lebih memilih keluar jelang libur akhir pekan ini," katanya.

Sementara itu, harga emas di sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di level US$2.409 per ons troy nya.

Padahal jika merunut kepada tren pembentukan bunga acuan sebnarnya tidak ada kabar terbaru.

Namun spekulasi peningkatan eskalasi perang menjadi kabar yang membuat harga emas melanjutkan tren penguatan pada perdagangan pagi ini. (*)

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Belum Ada Garansi Perang akan Berakhir, IHSG dan Rupiah Kembali Alami Tekanan"

Posting Komentar

Presiden Harap IJD Bisa Tingkatkan Kecepatan Logistik dan Konektivitas Kawasan Produktif di NTB

Lensamedan - Presiden Joko Widodo meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Kam...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel