Generasi Indonesia Harus Berdaya Saing Global


Lensamedan - Indonesia akan menjadi negara yang maju dengan dukungan dan dorongan dari generasi muda yang berpendidikan dan kompeten. Generasi muda Indonesia dan persaingannya dengan global kurang berkembang pesat terutama dalam teknologi. 

Situs wearesocial.com mencatat pengguna ponsel pintar atau tablet sebanyak 355,5 juta unit, sedangkan populasi manusia di Indonesia hanya sebesar 268,2 juta yang menjelaskan penyebaran ponsel pintar di Indonesia lebih besar dari populasi jiwanya. 

Sayangnya, penyebaran teknologi tersebut tidak disertai dengan dukungan dan dorongan penggunaan yang bijak, sehingga menimbulkan efek yang buruk untuk generasi muda.

Sistem pendidikan Indonesia juga menjadi salah satu penentu generasi muda yang berkualitas dan dapat bersaing secara global tetapi terhambat oleh banyak faktor diantaranya sistem kurikulum yang diterapkan, infrastruktur pendidikan dan lainnya. 

Terdapat alasan mengapa suatu pendidikan di Indonesia tertinggal dari negara lain. Yang pertama adalah penerapan kurikulum yang masih belum dapat menandingi kurikulum luar negeri, guru pengajar yang masih memiliki kualitas rendah, anggaran yang belum cukup untuk memberikan fasilitas pendidikan terutama pendidikan digital.

Ketertinggalan tersebut dapat menyebabkan kalahnya persaingan generasi muda Indonesia secara global.

Masalah lain juga muncul dari faktor sosial ekonomi yang terdapat di Indonesia dengan tingkat kemiskinan yang masih tinggi menyebabkan anak-anak harus membantu kedua orang tua mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup dan terpaksa harus meninggalkan pendidikan sekolah. 

Berdasarkan data statistik yang didapatkan dari Badan Pusat Statistik, distribusi produk domestik bruto yang selanjutnya disebut PDB menurut lapangan usaha dalam jasa pendidikan menurun dari tahun 2021 sebanyak 3,38% pada triwulan II dan 3,07% pada triwulan III menjadi 2,84% para triwulan II dan 2,78% pada triwulan III. 

Menurunnya angka PDB tersebut menjelaskan kesengsaraan pendidikan yang terdapat di Indonesia.

Kecerdasan generasi muda Indonesia akan sangat terancam apabila sistem dan mekanisme yang sama terus dilakukan seiring menurunnya tingkat infrastruktur dan usaha pendidikan. Generasi muda yang terus mengalami penurunan tersebut akan semakin mengancam kekalahan dalam bersaing secara global atau internasional. 

Hal tersebut dapat terlihat dari data statistik dari World Population Review tahun 2022 terhadap kemampuan intelektual rata-rata di Indonesia sebesar 78,49% dan menjadi negara ke-10 di Asia Tenggara atau 130 secara global.

Kecerdasan intelektual yang selanjutnya disebut dengan IQ tersebut kalah jumlah dengan negara tetangga yaitu Singapura sebesar 105,89% yang menjadi perbandingan rendanya rata-rata IQ di Indonesia.

Melakukan peningkatan terhadap infrasturktur di Indonesia dapat menjadi salah satu hal yang dapat meningkatkan kemampuan generasi muda dalam bersaing secara global terutama dalam dunia teknologi. 

Berkembangnya teknologi dengan meningkatnya pendidikan akan memberikan kesadaran dan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan generasi muda, menerapkan kurikulum yang terdapat di luar negeri juga dapat menjadi solusi yang efektif untuk mengejar ketertinggalan pendidikan di Indonesia. 

Salah satu bukti nyata kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam upaya peningkatan IQ generasi muda dengan memberikan bantuan berupa anggaran pendidikan seperti beasiswa yang menyebar secara adil dan rata untuk masyarakat yang kurang mampu, mendirikan sekolah dan kampus yang dapat menjadi pondasi untuk memperkuat kemajuan intelektual generasi muda.

Upaya yang dilakukan oleh bangsa dalam meningkatkan intelektual atau kecerdasan telah dilakukan, beberapa kontribusi yang diberikan oleh sekolah ataupun universitas adalah Sampoerna University, salah satu penerapan yang telah dilakukan dalam upaya meningkatkan generasi bangsa yang mampu bersaing secara global diantaranya adalah menerapkan sistem kurikulum secara nasional dan internasional, selalu memberikan kontribusi besar berupa beasiswa terhadap generasi muda. 

Rektor Sampoerna University, Dr. Wahdi Yudhi, menyatakan bahwa Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika. 

“Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substansif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelas Wahdi Yudhi, Jumat (24/2/2023).

Menjadi suatu impian bersama dapat menjadikan Indonesia sebagai negara yang mencetak generasi muda yang berkompeten dan berkualitas. 

Melalui banyak permasalahan yang timbul, diharapkan Indonesia dapat terus mengevaluasi sistem kependidikan dan infrastruktur serta kurikulum yang terdapat didalamnya untuk memberikan dan menciptakan generasi muda yang berkualitas dan berkompenen sehingga dapat terus bersaing secara internasional. 

Semoga dengan meningkatnya generasi muda yang berkualitas akan mengangkat derajat dan martabat bangsa Indonesia. (*)



(Jakarta) 


Belum ada Komentar untuk "Generasi Indonesia Harus Berdaya Saing Global"

Posting Komentar

Lampaui Target Penurunan Emisi, PGN Tegaskan Komitmen terhadap Energi Bersih

LensaMedan - PT PGN Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas Pertamina, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung operasional yang berkelanjuta...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel