'Ketua Kelas' Ditangkap KPK, Gubernur Bobby Masih Yakin Ini Tim Terbaik?
LensaMedan - Tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara, Topan Obaja Putra, tak hanya menggegerkan publi tetapi juga menyingkap lapisan topeng para pejabat yang selama ini tampil bersih, rapi, dan seolah-olah pejuang pembangunan.
Aktivis Sumatera Utara sekaligus mantan Ketua Umum Badko HMI Sumut 2021–2023, Abdul Rahman, menyampaikan pernyataan bernada tajam dan penuh sindiran terhadap dinamika birokrasi yang justru membanggakan pejabat yang kini dijerat kasus korupsi.
“Lucu ya, yang dulu dielu-elukan sebagai ‘ketua kelas’, sosok muda, rapi, dipercaya, ternyata hobi main proyek dan ditangkap KPK. Jadi sebenarnya, Gubernur masih yakin ini tim terbaik?” kata Abdul Rahman, Minggu (29/6/2025).
Topan Obaja Putra dikenal sebagai figur yang dekat dengan Gubernur Bobby Nasution sejak di Pemko Medan. Namun, kedekatan itu kini menjadi bumerang politik dan moral. Abdul Rahman menyebut bahwa loyalitas tanpa integritas hanya akan menjadi ladang tikus merajalela.
“Boleh dekat, boleh dipercaya, tapi jangan sampai jadi lubang kebocoran yang disamarkan dengan jas dan senyum. Kalau yang diciduk ini ‘ketua kelas’, bayangkan bagaimana ‘anak-anak kelasnya’,” katanya.
Abdul Rahman mendesak agar Gubernur Sumut tidak bermain aman. Apalagi publik masih ingat bagaimana sebelumnya beliau tegas terhadap OPD yang bermasalah.
“Kita ingin lihat sikap yang konsisten, bukan basa-basi atau sekadar konferensi pers pencitraan. Ini waktunya bersih-bersih, bukan berkompromi. Tiru Presiden Prabowo—yang salah, ya ditindak, tidak peduli seberapa dekat atau lama kenalnya,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Sumut tak hanya ingin penangkapan, tapi juga pembongkaran total: aset, rekening, kroni, dan semua jejaring kotor di belakang kasus ini.
“Silahkan dicek rumahnya, rekeningnya, bahkan rekening yang atas nama sepupu hingga kolega. Kita tak ingin Sumut dibangun di atas fondasi busuk. Kami ingin Pemprov disterilkan dari tikus-tikus dan labi-labi yang cerdik menyusup lewat jalur kedekatan,” jelasnya.
Abdul Rahman menekankan bahwa jika Pemprov Sumut benar-benar ingin maju, maka kasus ini harus jadi yang pertama dan terakhir. “Jangan lagi ada yang berpura-pura suci padahal hobi menggerogoti anggaran. Cukup satu Topan, jangan ada badai susulan,” tutupnya.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "'Ketua Kelas' Ditangkap KPK, Gubernur Bobby Masih Yakin Ini Tim Terbaik? "
Posting Komentar