Wapres Ma’ruf Amin Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac

Sebelumnya, pada 5 Februari lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas.
“Pada 5
Februari 2021 kemarin, BPOM telah mengeluarkan persetujuan penggunaan darurat
(emergency use authorization) vaksin CoronaVac untuk usia 60 tahun ke atas
dengan dua dosis suntikan vaksin, yang diberikan dalam selang waktu 28 hari,”
kata Kepala BPOM Penny K. Lukito beberapa waktu lalu.
Penny
mengatakan, persetujuan penggunaan darurat diberikan melalui pembahasan yang
dilakukan BPOM dengan pihak terkait seperti Komisi Nasional Penilai Obat,
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dokter spesialis
alergi dan imunologi, serta spesialis geriatrik terhadap hasil uji klinis
vaksin CoronaVac di Cina dan Brazil yang melibatkan kelompok berusia 60 tahun
ke atas.
Sebelumnya,
imbuh Penny, BPOM telah memantau dan mendapatkan data uji klinis vaksin
CoronaVac fase pertama dan kedua di Cina dan fase ketiga di Brazil. Persetujuan
BPOM tersebut diberikan setelah memeriksa data uji klinis di kedua negara
tersebut.
Berdasarkan
uji klinis fase pertama dan kedua di Cina yang melibatkan 400 orang kelompok
lanjut usia menunjukkan vaksin CoronaVac yang diberikan dalam 2 dosis vaksin
dengan jarak 28 hari memberi hasil imunogenisitas yang baik, yaitu dengan
seroconversion rate setelah 28 hari pemberian dosis kedua adalah 97,96 persen
dan keamanan yang dapat ditoleransi dengan baik, serta tidak ada efek samping
serius derajat 3 yang dilaporkan akibat pemberian vaksin.
“Uji klinis fase ketiga yang berlangsung di Brazil dengan melibatkan subjek lansia sebanyak 600 orang telah diperoleh hasil bahwa pemberian vaksin ini pada kelompok usia 60 tahun ke atas menunjukkan vaksin aman dan tidak ada efek samping serius yang dilaporkan,” ujarnya.
Berdasarkan
data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), persentase lansia yang terpapar Covid-19
di Indonesia sejumlah 10 persen, namun total yang meninggal karena Covid-19
mencapai angka 50 persen. Hal tersebut menunjukkan risiko besar bagi para
lansia di dalam menghadapi wabah ini.
“Karena
berbasis risiko. Kalau tenaga kesehatan risikonya tinggi karena sering dan
banyak terekspos virus. Kalau lansia didahulukan karena risikonya tinggi, kalau
terkena, kemungkinan fatalnya besar, ungkap Menkes Budi Gunadi Sadikin beberapa
waktu lalu.
Berdasarkan
tingkat risiko tersebut, pada tahap kedua vaksinasi Covid-19 yang secara resmi
dimulai hari ini, Rabu (17/2/2021), Pemerintah menargetkan akan melakukan
vaksinasi Covid-19 kepada kelompok lansia dengan sasaran sebanyak 21,5 juta
orang. Sebelumnya, pada tahap pertama yang dimulai sejak 14 Januari silam
Pemerintah melakukan vaksinasi kepada sumber daya manusia (SDM) kesehatan
dengan sasaran sebanyak 1,46 juta jiwa.
Keikutsertaan
Wapres yang telah berusia 77 tahun dalam program vaksinasi ini diharapkan dapat
memberikan contoh nyata uji klinis keamanan penggunaan vaksin kepada lansia
bagi masyarakat luas. (*)
(Jakarta)
Belum ada Komentar untuk "Wapres Ma’ruf Amin Terima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Produksi Sinovac"
Posting Komentar