Edy Rahmayadi Minta LPTQ Perkuat Kerja Sama dengan Pemkab/Pemko
Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi dalam Rapat
Kerja Terbatas (Rakertas) LPTQ Sumut di Aula Cemara Kantor Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sumut, Jalan Ngalengko Medan, Selasa (19/1/2021).
Hadir di antaranya Ketua Umum LPTQ Sumut Asren Nasution, Kepala Kanwil Kemenag
Sumut Syahrul Wirda, Bupati Batubara Zahir, Walikota Tebingtinggi Umar Zunaidi
Hasibuan, Walikota Pematangsiantar Hefriansyah, Sekda Langkat Indra Salahuddin,
mewakili LPTQ Pusat Ustazah Husnul Khatimah serta sejumlah pejabat dan para
pengurus LPTQ provinsi dan kabupaten/kota.
Disampaikan Gubernur, bahwa tugas pengurus LPTQ di
antaranya adalah fokus dalam mencari potensi pengembangan Alquran ke
tempat-tempat yang tidak terjangkau selama ini, tetapi secara kualitas dan
bakat memungkinkan untuk dilatih menjadi qori/qoriah, hafiz/hafizah dan
lainnya. Karena langkah itu dilakukan secara non formal, dan akan diteruskan
secara formal oleh pemerintah setempat mulai dari desa, kecamatan hingga
kabupaten/kota.
“LPTQ ini sudah berjalan setiap tahun. Saya ikuti
perkembangan dan saya pelajari, kenapa ini dilantunkan dan dipertandingkan.
Siapa yang bisa objektif menilai? Tetapi Sumut harus punya ikon dalam
melahirkan para qori/qoriah dan lainnya. Makanya dia berjenjang, dari dusun ke
desa/kelurahan, kecamatan hingga kabupaten/kota,” ujar Gubernur, yang
menekankan pentingnya pencarian potensi dan pembinaan.
Untuk itu, lanjut Gubernur, peran LPTQ bersama
pemerintah setempat di semua tingkatan sangat penting dilakoni. Sebab banyak
kemungkinan bibit yang berpotensi untuk dibina, akhirnya menjadi ikon bagi
provinsi lain dan mendapat penghargaan di ajang bergengsi. Karenanya tugas
lembaga tersebut adalah melakukan pembinaan semaksimal mungkin agar visi Sumut
Bermartabat dapat diraih dari segi pengembangan tilawah Alquran ini.
Ketua Umum LPTQ Sumut Asren Nasution mengatakan,
perhatian Gubernur terhadap LPTQ sangat luar biasa. Sebab harapan Gubernur Edy
Rahmayadi untuk mengangkat nama provinsi ini di kancah nasional dan
internasional di antaranya adalah melalui musabaqah, yang dibuktikan dengan
pencapaian di peringkat 3 besar MTQN di 2018 dan 2019.
“Karena harapan beliau banyak sekali kepada LPTQ, maka
raker ini mencoba mengakomodir pemikiran Gubernur dan kita lemparkan kepada
peserta untuk bersama kita laksanakan sampai ke tingkat bawah
(desa/kelurahan),” sebut Asren.
Untuk pembinaan sendiri, lanjutnya, amanah Gubernur
dinilai sebagai terjemahan dari moto ‘Membangun Desa Menata Kota’ yang dalam
konteks LPTQ adalah membina anak-anak muda dari bawah yang kemudian diperkuat
(ditata) di provinsi. Mengingat keterbatasan pelatih dan pembina di tingkat
desa/kelurahan.
“Oleh karenanya yang bagus di tingkat bawah, kita
himpun dan kita latih. Atau pelatihnya kita latih untuk mengembangkan di
kecamatan dan desa. Karena itu kita sempat kewalahan, tetapi jika dimaksimalkan
pasti bisa, kenapa tidak. Semua manusia punya potensi, tergantung kita
bagaimana memolesnya. Jadi semua yang kita sampaikan adalah pokok pikiran
Gubernur yang harus diterjemahkan,” pungkasnya sembari mengapresiasi keinginan
Pemkab Batubara dan Pemko Pematangsiantar menjadi tuang rumah STQH dan MTQN
tingkat provinsi untuk 2021-2023.
Hal itu dipertegas Bupati Batubara H Zahir yang
menyebutkan bahwa pihaknya bersepakat untuk mengusulkan kepada LPTQ Sumut agar
pelaksanaan STQH-MTQN tingkat Provinsi 2021-2022 dan 2022-2023 dilaksanakan di
dua daerah tersebut secara berturut.
“Setelah Pematangsiantar di 2021-2022, baru berikutnya
di Batubara. Walaupun kita sebenarnya siap di tahun ini, tetapi kita sudah
sepakat (mengusulkan) bersama Walikota Pematangsiantar,” sebutnya.
Pihaknya juga mengaku punya niat dan semangat yang
sama dengan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dalam hal pengembangan dan pembinaan
musabaqah. Sehingga konsepnya adalah, menemukan dan membina generasi muda, dan
membawa nama Sumatera Utara di kancah nasional hingga internasional.
Senada dengan itu, Walikota Pematangsiantar Hefriansyah mengakui bahwa pihaknya mengusulkan agar pelaksanaan STQH dan MTQN tingkat provinsi dilakukan di kotanya untuk tahun ini dan tahun depan. Mengingat hal ini menjadi momentum yang mereka nantikan.
“Kita rindu juga keramaian lantunan Alquran di
Pematangsiangar. Itu kurang lebih tahun 90’an terakhir. Saya berharap ini bisa
diulang lagi, dan kita berupaya pada 2018-2019, tetapi dari hasil Raker belum
menunjuk kita. Tetapi ini kehadiran kami membuktikan keseriusan kita melaksanakan
itu, semua (fasilitas) kita memadai sebagai kota terbesar kedua di Sumut. Kami
siap jadi tuan rumah,” tutup Hefriansyah.
Melihat antusias tersebut, Walikota Tebingtinggi Umar
Zunaidi Hasibuan mengaku bersemangat mempersiapkan calon peserta STQH dan MTQN tingkat
provinsi. Apalagi konsep pembinaan menjadi fokus utama dalam hal mencari
potensi pengembangan Alquran oleh Gubernur melalui LPTQ Sumut, dimana daerahnya
telah sukses menggelar perhelatan MTQ tingkat provinsi.
“Kita akan menindaklanjuti arahan Gubernur untuk
melakukan pembinaan sebagaimana dimaksud. Pengalaman kita sebagai tuan rumah
MTQN tingkat provinsi yang terakhir, menjadi modal memperkuat dan memaksimalkan
potensi yang ada di Tebingtinggi,” tutup Umar Zunaidi Hasibuan. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Edy Rahmayadi Minta LPTQ Perkuat Kerja Sama dengan Pemkab/Pemko"
Posting Komentar