2020, Volume Ekspor Karet Alam Sumut Turun 7,3 Persen

“Secara
keseluruhan, total penjualan baik untuk ekspor mau pun lokal tahun 2020 mengalami penurunan 7,3%
menjadi 427.933 ton dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar sekretaris Gapkindo
Sumut Edy Irwansyah lewat pesan singkat, Sabtu (16/1/2021) .
Edy mengatakan,
selain dikarenakan pandemi Covid-19 yang menjadi faktor utama, penurunan volume
eskpor juga sedikit dipengaruhi oleh penundaan pengapalan (delay shipment) yang
terjadi pada periode November-Desember 2020.
“Karena pihak
buyer harus menyesuaikan ketersediaan kontainer dari shipping company,” kata
Edy.
Disebutkannya,
penurunan volume ekspor tertinggi terjadi di bulan Mei yang hanya sebanyak
14.975 ton. Sementara yang tertinggi di bulan Oktober yang sebanyak 40.543 ton.
“Dan ekspor
karet kita itu terbanyak masih ke lima
negara tujuan utama ekspor yakni Jepang
(21,8%), USA (15,7%), China (12,5%), India (7,5%), dan Brazil (7,1%),” sebutnya.
Sementara
untuk rata-rata harga karet TSR20 di tahun 2020, terjadi penurunan harga hingga
6,3% menjadi 131,7 sen AS dibandingkan tahun sebelumnya.
“Pada
perdagangan 14 Januari, harga TSR20 untuk kontrak Pebruari tercatat 156 sen AS.
Penurunan harga pada tahun 2020 utamanya juga diakibatkan pandemi Covid-19,”
terangnya.
Di tahun
2021 ini, Edy mengatakan pihaknya optimis volume ekspor karet alam ada peluang
tumbuh berkisar 3 persen dari pencapaian tahun 2020. Optimisme ini berdasarkan kepada mulai
membaiknya kegiatan industri dunia.
Belum ada Komentar untuk " 2020, Volume Ekspor Karet Alam Sumut Turun 7,3 Persen"
Posting Komentar