Hallobumil Gandeng YOPI untuk Cegah Preeklamsia pada Ibu Hamil

Setiap tahunnya 305 dari 100 ribu ibu
hamil di Indonesia meninggal dunia. Sepertiga dari kematian tersebut terjadi
karena preeklamsia. Prof. Dr. dr. Johanes Mose Sp OGK dari Persatuan Dokter
Fetomaternal Indonesia yang turut menginisiasi fitur YOPI menyebutkan, sekitar
15 persen ibu hamil di Indonesia berpeluang mengalami preeklamsia. Angka
tersebut tergolong tinggi jika dibandingkan negara-negara lain.
“Jadi prevalensi tekanan darah di
Indonesia sangat tinggi. Disinyalir karena gizi yang buruk semasa muda atau
remaja,” papar dr. Johanes, dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/10/2020).
Peluncuran fitur ini dilakukan untuk
memenuhi tiga tujuan utama. Pertama sebagai insiatif pencegahan sehingga ibu
hamil dapat dengan segera melaporkan kondisi kesehatannya kepada Dokter
Kebidanan dan Kandungan yang merawat dan mengetahui kesimpulan apakah
kehamilannya berbahaya atau tidak melalui aplikasi Hallobumil. Dokter terkait
juga dapat dengan mudah memantau kondisi pasien melalui aplikasi Hallobumil,
terutama di tengah suasana pandemi saat ini.
Kedua, sebagai sarana pembelajaran
untuk ibu mengetahui tentang gizi yang baik selama hamil dan mengetahui hal-hal
yang harus dihindari.
"Salah satu upaya untuk mencegah
atau menurunkan terjadinya preeklampsia adalah dengan konsumsi nutrisi lengkap,
tepat dan seimbang untuk bumil," sebut Sinteisa Sunarjo,
Group Business Unit Head Woman Nutrition Kalbe Nutritionals menuturkan bahwa,
Terakhir, sebagai tuntunan ibu hamil
untuk memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui diagnosis preeklamsia dalam
kehamilan.
“Intinya supaya kita bisa menolong
lebih dari 33 persen (sepertiga jumlah kematian) ibu hamil supaya tidak
meninggal dunia atau mengalami kecacatan. Selain itu, kami pikir (Fitur YOPI)
adalah yang terbaik di masa pandemi ini dan juga pada masa teknologi yang
sangat mumpuni,” dr. Johanes menambahkan.
Head of Hallobumil Mia Argianti mengatakan,
untuk sementara fitur YOPI hanya akan tersedia untuk melayani para ibu hamil di
Bandung, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Fetomaternal Bandung, Jawa Barat.
“Tapi nantinya fitur YOPI akan
diperluas hingga ke seluruh Indonesia agar layanan ini dapat dinikmati oleh 1,3
juta pengguna aplikasi Hallobumil,” tegas Mia.
Lanjutnya, Hallobumil juga telah
bekerja sama dengan laboratorium Prodia untuk pengecekan ibu hamil dalam fitur
ini. Melalui aplikasi Hallobumil, para ibu hamil bisa langsung booking layanan
pemeriksaan lab di Prodia.
“Untuk memudahkan. Selain ke rumah sakit,
ibu hamil bisa cek diabetes, gula darah, dan cek yang terkait dengan
preeklamsia,” kata Mia.
Regional Head Prodia West Java Region
Mona Yolanda menambahkan, Laboratorium Klinik
Prodia senang sekali bisa mendapat kesempatan untuk bekerja sama dengan tim
Himpunan Kedokteran Fetomaternal Bandung untuk membuat aplikasi Hallobumil-YOPI
ini.
“Semoga aplikasi ini dapat bermanfaat
bagi para calon ibu dalam memantau perkembangan janinnya sehingga kesehatan ibu
dan janin terpantau, preeklamsia dapat dihindari, dan tentunya Angka Kematian
Ibu akibat preeklamsia juga dapat menurun,” tutur Mona Yolanda.
Fitur YOPI beroperasi selama 24 jam di
dalam aplikasi Hallobumil. Ibu hamil bisa terus memanfaatkannya guna menjaga
keselamatan diri dan bayi.
“Mudah-mudahan fitur ini bisa
menjangkau (ibu hamil). Sebab banyak ibu (saat ini) sudah memiliki ponsel
android, baik dirinya atau suaminya,” harap dr. Johanes mengakhiri. (Rel)
(Nasional)
Belum ada Komentar untuk "Hallobumil Gandeng YOPI untuk Cegah Preeklamsia pada Ibu Hamil"
Posting Komentar