Ribuan Massa Demo Tolak Pemusnahan Babi Di Sumut


Lensamedan-Ribuan massa yang tergabung dalam gerakan save babi yang dilakukan massa dengan aksi damai tolak pemusnahan babi di Sumatera Utara mendatangi gedung DPRD Sumut yang berada di Jalan Imam Bonjol, Medan, Senin (10/2/2020).

Dalam aksi tersebut ribuan massa aksi menolak adanya pemusnahan babi di Sumatera Utara yang akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, karena menurut massa aksi apabila babi di musnahkan berarti pemerintah Sumut juga menghilangkan budaya.

"Kalau babi dimusnahkan, berarti pemerintah menghilangkan budaya kami. Karena babi bagian penting dari budaya kami," kata Ketua aksi Boasa Simanjuntak.

"Oleh karena itu kami menolak adanya pemusnahan babi, save babi," teriak massa aksi.

Selain itu, Boasa juga menegaskan bahwa mereka mendeklarasikan pada 10 Februari 2019 sebagai Hari Kedaulatan Babi.

"Pada hari ini tepatnya 102 kita buat sebagai hari kedaulatan babi," tegasnya.

Boasa mengungkapkan bahwa dirinya juga telah menjadi ketua babi di dunia karena aksi ini sudah mendapat ucapan dari puluhan negara di dunia.

"Ada 50 negara yang mengucapkan selamat kepada saya sebagai ketua babi," ungkapnya.

Boasa juga menuturkan bahwa dalam aksi ini mereka sangat menantang keras pemusnahan babi di Sumatera Utara.

"Kami menantang keras pemusnahan babi, karena kalau babi dimusnahkan berarti sudah menghilangkan budaya Batak. Karena sejak lahir sampai mati babi jadi budaya di tanah Batak," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Sumut Victor Silaen mengatakan bahwa wacana pemusnahan babi di Sumatera Utara yang beredar di tengah-tengah masyarakat tidak benar adanya. Namun demikian, langkah yang diambil adalah untuk mencegah peredaran wabah virus Hog Cholera dan ASF.

"Sebetulnya bukan pemusnahan. Tapi yang sudah terkena harus dimatikan supaya jangan menular. Beda dimusnahkan beda dimatikan untuk mencegah pemusnahan," katanya kepada wartawan.

Victor menegaskan bahwa saat ini memang ada tengah dilakukan peningkatan pengamanan lalu lintas babi di Sumatera Utara. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Hog Cholera dan ASF kewilayah lain.

"Jadi security areanya harus benar benar dijaga. Karena virus ini sangat cepat menular," jelasnya.

Terkait dengan isolasi daging babi yang saat ini diterapkan, Victor menerangkan bahwa langkah isolasi tersebut diambil untuk menjaga agar virus tersebut tidak menyebar ke daerah lain. Sebagai langkah awal, Victor meminta masyarakat untuk melakukan swakelola secara mandiri terlebih dahulu.

"Artinya biarlah babi yang ada di Kabupaten tersebut biarlah dikabupaten tersebut saja terlebih dahulu. Jangan ketempat lain," terangnya.

(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Ribuan Massa Demo Tolak Pemusnahan Babi Di Sumut"

Posting Komentar

Jerman Ingin Perkuat Kerjasama Lingkungan dan Kebersihan dengan Pemko Medan

LensaMedan - Sejumlah hal yang memungkinkan untuk dikerjasamakan antara Pemko Medan dan Pemerintah Jerman, terutama masalah lingkungan dan k...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel