Update Bencana Tapanuli Utara: 34 Orang Meninggal, 11 Desa masih Terisolir

Informasi terkait kondisi Kecamatan Adiankoting yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan longsor pada 25 November 2025 lalu.lensamedan-ist

LensaMedan - Pasca banjir bandang dan longsor yang melanda sejumlah kecamatan di kabupaten Tapanuli Utara (Taput) pada 25 November 2025, penanganan bencana di Kabupaten Tapanuli Utara terus dikebut.

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara pada Selasa (2/12/2025) pukul 19.00 WIB, tercatat sebanyak 15.765 warga terdampak.

Bencana ini mengakibatkan 34 orang meninggal dunia, 14 orang masih hilang, serta 3 orang mengalami luka-luka.

Disamping itu, kerusakan infrastruktur cukup masif, meliputi 544 unit rumah rusak, 19 jembatan putus, serta 44 ruas jalan yang tertutup material longsor maupun terputus akibat banjir.

Upaya penanganan terus dilakukan oleh tim gabungan dari BNPB, BPBD, TNI–Polri, Basarnas, dan relawan yang bekerja siang dan malam untuk melakukan evakuasi, pencarian korban, serta pembukaan akses jalan.

Distribusi bantuan logistik juga terus diprioritaskan, terutama menuju wilayah yang masih terisolir.

Di Kecamatan Adiankoting, 2 desa menjadi pusat lokasi pengungsian, yaitu Desa Sibalanga dan Lobu Pining.

Sementara 5 desa lainnya masih belum dapat diakses karena tertutup longsor dan kondisi medan ekstrem, yakni Siantar Naipospos, Pardomuan Nauli, Pagaran Lambung II, Pagar Lambung IV, dan Pagar Lambung III.

Untuk sementara waktu, bantuan bagi wilayah-wilayah tersebut disalurkan melalui jalur udara.

Adapun 2 desa yang sebelumnya terisolir, yakni Banuaij I dan Banuaij IV kini sudah bisa diakses oleh tim darat, termasuk Pagar Lambung I yang juga telah berhasil ditembus.

Sementara itu, Kecamatan Parmonangan juga menjadi wilayah dengan dampak signifikan.

Hingga kini 6 desa masih dalam kondisi terisolir akibat jalan penghubung yang tertimbun longsor dan kerusakan infrastruktur di sejumlah titik.

Keenam desa tersebut meliputi Pertengahan, Hutatua, Manalu Purba, Baturarimo, Purba Dolok, dan Hutajulu Parbalik.

Keterisolasian terjadi akibat banyaknya ruas jalan penghubung antardesa yang tertutup material longsor dan sebagian jalan kabupaten mengalami kerusakan berat sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.

Selain itu, kondisi medan yang curam dan risiko pergerakan tanah semakin menyulitkan tim gabungan untuk menembus wilayah tersebut melalui jalur darat.

Untuk memastikan kebutuhan dasar warga tetap terpenuhi, bantuan logistik sementara disalurkan melalui jalur udara, sembari menunggu pembukaan akses darat dari arah pusat Kecamatan Parmonangan.

Sejumlah alat berat telah ditempatkan pada titik-titik terdampak guna mempercepat proses pembersihan material longsor, memulihkan akses, dan memastikan distribusi bantuan berjalan lebih merata.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, mengingat curah hujan di wilayah Tapanuli Utara masih tinggi dan berpotensi memicu banjir bandang maupun longsor susulan. (darwin nainggolan)


(Tapanuli Utara)

Belum ada Komentar untuk "Update Bencana Tapanuli Utara: 34 Orang Meninggal, 11 Desa masih Terisolir"

Posting Komentar

Update Bencana Tapanuli Utara: 34 Orang Meninggal, 11 Desa masih Terisolir

Informasi terkait kondisi Kecamatan Adiankoting yang mengalami kerusakan akibat banjir bandang dan longsor pada 25 November 2025 lalu.lensam...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel