Martogi, Potret Moderasi Beragama di MIN 9 Langkat

Tenaga administrasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Langkat, Martogi Veronica Manik.lensamedan-ist

LensaMedan - Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Langkat dikenal dengan suasana religius dan budaya disiplin yang kuat. Di madrasah ini, terdapat sosok yang diam-diam menjadi teladan bagi banyak orang. 

Ia bukan guru, bukan juga kepala madrasah, melainkan seorang tenaga administrasi yang memeluk Agama Katolik hadir dengan ketenangan, ketulusan, dan pelayanan tanpa sekat.

Namanya Martogi Veronica Manik, bekerja di madrasah sebagai seorang Katolik tentu bukan hal yang umum. 

Martogi berbagi cerita bahwa ketika lulus PPPK Tahap 2 Kementerian Agama sebagai tenaga administrasi dan ditempatkan di MIN 9 Langkat, dia sempat ragu: “Bisakah aku bekerja dengan nyaman? Bisakah aku diterima di Madrasah?” Namun tekadnya untuk mengabdi di dunia pendidikan mengalahkan segala keraguan.

Hari-hari pertama, ia habiskan dengan belajar memahami budaya kerja di madrasah, mulai dari jadwal kegiatan keagamaan, adab pergaulan, hingga pelayanan terhadap siswa dan orang tua murid. Para guru dan pegawai menyambutnya dengan hangat, dan sejak saat itu ia berjanji untuk memberi yang terbaik.

Meskipun bukan tenaga pendidik, Martogi memiliki kontribusi besar dalam penguatan moderasi beragama di MIN 9 Langkat. Ia melakukannya bukan melalui ceramah atau pengajaran, melainkan melalui tindakan nyata yang konsisten. 

Setiap hari, ruang administrasi menjadi tempat berinteraksi berbagai karakter: siswa, orang tua, guru, hingga tamu madrasah. Martogi selalu menyambut setiap orang dengan senyum dan tutur kata lembut.

Baginya, semua orang adalah sama, tanpa melihat agama, golongan, atau latar belakang keluarga. Sikap profesional dan ketulusannya membuat wali murid merasa dihargai, sementara para guru menjadikannya panutan dalam melayani dengan hati.

Di lingkungan multikultural seperti madrasah, perbedaan pendapat kadang muncul. Di sinilah Martogi sering hadir sebagai penengah yang menyejukkan. Dengan pendekatan yang sabar dan suara yang lembut, ia mampu meredakan ketegangan dan menghadirkan suasana kerja yang kembali harmonis.

Setiap ada kegiatan yang bernuansa islami seperti tahfidz quran, salat duha berjamaah atau ibadah lainnya di Madrasah, Martogi selalu menunjukkan rasa hormat. Ia membantu menyiapkan perlengkapan, mengatur administrasi kegiatan, bahkan memastikan semua berjalan tertib meski ia sendiri tidak ikut dalam ibadah.

 Baginya, membantu menyukseskan kegiatan agama orang lain bukanlah bentuk kehilangan identitas, tetapi justru tanda penghormatan.

Banyak siswa yang merasa nyaman berinteraksi dengannya. Ketika mereka bertanya, 

"Bu, Ibu agamanya apa?" Martogi selalu menjawab dengan sederhana, “Ibu berbeda, tapi kita semua saudara. Kita tetap harus saling menghargai,” ujarnya seperti yang dikutip dari laman resmi Kementerian Agama, Senin (15/12/2025).

Kalimat singkat itu, bagi siswa-siswa MIN 9 Langkat, adalah pelajaran moderasi yang tidak mereka dapatkan dari buku. Seiring waktu, Martogi menjadi salah satu figur yang dihormati. Rekan-rekannya mengatakan bahwa ia adalah simbol moderasi beragama. Hadir sebagai minoritas, namun memberi pengaruh besar dalam menciptakan suasana madrasah yang damai dan inklusif.

Dalam sebuah rapat internal, Kepala MIN 9 Langkat, Sopian, pernah berkata, kehadiran Martogi adalah bukti bahwa moderasi beragama tumbuh dari hati, bukan dari seragam atau identitas.

Pengakuan itu membuat Martogi terharu. Baginya, ia hanya melakukan yang terbaik sesuai keyakinannya bahwa keberagaman adalah anugerah.

Kisah Martogi Veronica Manik di MIN 9 Langkat mengajarkan kita bahwa moderasi beragama tidak selalu diwujudkan dalam ceramah atau materi pelajaran. 

Kadang, wujud terbaiknya justru datang dari cara kita melayani orang lain, bagaimana kita menghargai perbedaan, dan bagaimana kita menebarkan kebaikan tanpa melihat latar belakang siapa pun.

Martogi mungkin bekerja di balik meja administrasi. Namun dari tempat itulah ia menyalakan lentera moderasi yang cahayanya menerangi seluruh madrasah. (*)


(Langkat) 


Belum ada Komentar untuk "Martogi, Potret Moderasi Beragama di MIN 9 Langkat"

Posting Komentar

Martogi, Potret Moderasi Beragama di MIN 9 Langkat

Tenaga administrasi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Langkat, Martogi Veronica Manik.lensamedan-ist LensaMedan - Madrasah Ibtidaiyah Nege...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel