Ketua DPRD Medan Minta Pemerintah Tetapkan Banjir dan Longsor di Sumatera Sebagai Bencana Nasional
LensaMedan - Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh di akhir November 2025 lalu meninggalkan duka mendalam.
Ribuan rumah hancur, ribuan warga hilang dan meninggal dunia, serta akses bantuan terputus total di sejumlah wilayah.
Melihat skala kerusakan dan jumlah korban yang terus bertambah, Ketua DPRD Kota Medan Drs Wong Chun Sen Tarigan, MPd B mendesak pemerintah pusat untuk segera menaikkan status penanganan bencana tersebut menjadi bencana nasional.
Wong mengungkapkan bahwa bencana bertubi-tubi berupa hujan deras, banjir bandang, longsor, hingga gempa telah menelan ribuan korban jiwa dan menghancurkan permukiman warga.
“Ribuan jiwa melayang, banyak warga kehilangan rumah, harta benda, dan kini bertahan di pengungsian tanpa makanan dan minuman yang layak. Hingga saat ini akses jalan rusak, jembatan terputus, dan banyak korban belum tersentuh bantuan,” jelas Ketua Permabudhi Sumatera Utara itu kepada wartawan, Sabtu (6/12/2025).
Ia menilai proses evakuasi dan penyaluran bantuan berjalan sangat lambat karena medan bencana sulit ditembus. Ribuan pengungsi kini bertahan di tenda seadanya, bahkan sebagian besar sudah mulai kelaparan.
“Korban selamat harus diprioritaskan. Pemerintah setempat wajib memastikan kebutuhan makanan dan minuman terpenuhi segera. Banyak warga kini bertahan tanpa kepastian,” tegas Wong.
Dengan skala kerusakan rumah warga dan fasilitas umum yang terdampak, Wong menilai bahwa sudah sewajarnya pemerintah pusat mengeluarkan status bencana nasional agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan terkoordinasi.
“Ini bukan lagi bencana biasa. Skala kerusakan dan korban sangat besar. Pemerintah pusat harus turun penuh, segera menetapkan bencana nasional agar penanganan lebih maksimal,” tandas Wong.
(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Ketua DPRD Medan Minta Pemerintah Tetapkan Banjir dan Longsor di Sumatera Sebagai Bencana Nasional"
Posting Komentar