Data Penjualan Ritel Selamatkan IHSG dari Tekanan Bursa Saham di Asia
LensaMedan – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dalam rentang 8.668 hingga 8.720 ditengah koreksi yang melanda mayorita bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini.
IHSG yang ditutup menguat 0,51% di level 8.700,924 pada perdagangan hari ini ditopang oleh sejumlah emiten diantaranya adalah BUMI, BRPT, BMRI, TLKM hingga ENRG.
Sementara itu tekanan yang dialami bursa saham di Asia pada perdagangan hari ini tidak terlepas dari sentimen negatif data ekonomi China. Dimana laju tekanan inflasi di China secara bulanan justru menunjukan adanya deflasi sebesar 0,1%.
Deflasi juga terjadi pada inflasi produsen di China sebesar 2,2% secara tahunan di bulan November.
Jika melihat kinerja IHSG yang mampu bertahan di zona hijau, Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, menilai, pemicunya adalah membaiknya data penjualan ritel pada bulan Oktober di tanah air yang naik menjadi 4,3% secara tahunan.
Data tersebut juga menyelamatkan IHSG dari kinerja mata uang Rupiah yang melemah di level 16.680 per Dolar AS.
“Dan pada perdagangan besok, IHSG serta Rupiah akan menapaki langkah baru setelah kebijakan bunga acuan yang dilakukan oleh Bank Sentral AS atau The Fed,” ujar Gunawan di Medan, Rabu (10/12/2025).
Dilanjutkan Gunawan, harga emas yang pada hari ini bergerak stabil, pada perdagangan besok juga berpeluang volatile seiring dengan kebijakan The Fed nantinya.
“Sejauh ini harga emas bergerak stabil dengan cenderung melemah di level US$4.195 per ons troy, atau masih dikisaran harga Rp2,26 juta per gram,” tutupnya. (juli simanjuntak)
(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Data Penjualan Ritel Selamatkan IHSG dari Tekanan Bursa Saham di Asia"
Posting Komentar