Clapham Conference 2025: Bisnis F&B Bukan Hanya Soal Rasa
Founder of Clapham Company, Christopher Angkasa, saat opening speech dalam kegiatan Clapham Conference 2025.lensamedan-istLensaMedan - Clapham Collective kembali menghadirkan Clapham Conference 2025, konferensi tahunan yang mempertemukan para pemimpin, inovator, dan profesional lintas industri.
Tahun ini, acara berfokus pada dunia Food & Beverage (F&B) dengan tema, 'Where Business, Tech, and Taste'.Tema tersebut menyoroti pentingnya sinergi antara bisnis, teknologi, dan cita rasa, yang menjadi kunci inovasi dan keberlanjutan di industri F&B.
Founder of Clapham Company, Christopher Angkasa, mengatakan, Clapham Conference 2025 dirancang untuk menjadi wadah pembelajaran, kolaborasi, dan pertumbuhan bagi para pelaku bisnis, profesional, dan komunitas kreatif di bidang F&B.
Melalui berbagai sesi inspiratif, peserta akan mendapatkan wawasan praktis tentang service excellence, marketing, keuangan, human resource, hingga brand storytelling.
Acara ini digelar selama dua hari (21-22/11/2025) di Clapham Collective, Centre Point Medan.
Dalam acara tersebut, menghadirkan berbagai pembicara dan panelis dari brand ternama, seperti Matthew Ardian (CMO of Fore Coffee), Peggy Putri (COO & Co-Founder of Paradigm), Frankie Wijaya (Co-Founder & Senior Consultant of Bestari.id), dan banyak lagi.
"Lebih dari 20 pembicara dan panelis dari brand F&B terkemuka di Indonesia, sesi praktis seputar service excellence, branding, marketing, finansial, dan leadership untuk tim, Area networking yang dirancang untuk menghubungkan founder F&B, supplier, dan talenta industri, studi kasus nyata serta insight pertumbuhan bisnis dari brand nasional dan brand asal Medan," kata Christopher saat sesi wawancara dengan media, Jumat (21/11/2025).
Disampaikan Christopher, kegiatan ini bukan sekadar acara tahunan, melainkan kontribusi nyata bagi ekosistem bisnis di Medan.
Clapham Conference diadakan setiap tahun sebagai ruang berbagi ilmu dan inspirasi bagi para pemimpin dan profesional lintas industri.
“Kami melihat bagaimana Clapham Conference memberikan dampak nyata bagi banyak orang, baik dalam pengembangan karier maupun perluasan jaringan profesional mereka.
Clapham Conference kembali hadir membuka peluang baru bagi lebih banyak orang untuk belajar dan bertumbuh bersama," sebutnya.
Dengan menggabungkan berbagai perspektif dari dunia bisnis, teknologi, dan kuliner, Clapham Conference 2025 diharapkan menjadi ruang strategis yang mendorong pertumbuhan industri F&B di Sumatera Utara.
Acara ini merupakan kesempatan bagi yang ingin belajar langsung dari brand ternama.
"Satu-satunya konferensi tahunan di Medan yang berfokus pada F&B dengan sudut pandang bisnis, operasional, dan brand storytelling hingga akses networking eksklusif dengan para pembicara dan pelaku industri," ungkap Christopher.
Lebih lanjut dikatakannya, bisnis F&B tidak lagi hanya soal rasa, tetapi juga tentang bagaimana bisnis dikelola dengan strategi yang matang.
Di Clapham Conference 2025, para pelaku industri diajak meninjau ulang bagaimana membangun bisnis yang berkelanjutan.
Dari manajemen sumber daya manusia, pelayanan pelanggan, hingga pengelolaan keuangan dan operasional harian.
Pembahasan juga mencakup bagaimana strategi pemasaran dapat memperkuat posisi brand di tengah persaingan yang semakin ketat.
"Melalui berbagai sesi inspiratif, peserta mendapatkan wawasan tentang bagaimana profesionalisme, struktur, dan kreativitas dapat berjalan seimbang dalam membentuk bisnis F&B yang solid dan bertumbuh," jelas Christopher.
Dia menambahkan, teknologi kini menjadi tulang punggung dalam mempercepat pertumbuhan industri makanan dan minuman.
Dari cara pelanggan memesan hingga bagaimana bisnis mengelola data penjualan, inovasi digital membuka peluang efisiensi dan pengalaman baru bagi konsumen.
Di konferensi ini, berbagai sesi akan mengupas bagaimana platform digital, sistem operasional, serta pendekatan berbasis data dapat memperkuat kinerja bisnis.
Peserta juga diajak memahami tren terbaru dalam pemasaran digital dan teknologi pelayanan, yang menjadikan industri F&B semakin cerdas, cepat, dan adaptif terhadap perubahan pasar.
Clapham Conference 2025 merayakan cita rasa dan kreativitas melalui berbagai diskusi seputar seni meracik, menyajikan, dan membangun pengalaman kuliner yang otentik.
Ini bukan sekadar tentang resep, tetapi tentang filosofi, budaya, dan dedikasi yang membuat setiap hidangan memiliki cerita.
"Di titik inilah business, tech, and taste benar-benar bersatu, menciptakan ruang di mana ide, inovasi, dan passion bertemu untuk membentuk masa depan F&B di Medan dan Indonesia," imbuhnya. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Clapham Conference 2025: Bisnis F&B Bukan Hanya Soal Rasa"
Posting Komentar