IHSG dan Rupiah Bergerak Sideways, Harga Emas Nyaris Sentuh US$4.200 per Ons

Grafik pergerakan IHSG pada perdagangan Jumat (28/11/2025). Minimnya sentimen pada hari ini mendorong kinerja pasar keuangan bergerak sideways.lensamedan-ist

LensaMedan - Tidak ada agenda ekonomi besar yang akan mempengaruhi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini.

Pasar saham di Asia pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan mendatar (sideways) dengan kecenderungan turun.

Demikian halnya juga dengan kinerja IHSG yang sempat menguat di level 8.555, namun sejauh ini diperdagangkan di dua zona yang berrgantian.

"IHSG sangat berpeluang mengikuti gerak pasar saham di Asia di akhir pekan," ujar Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, di Medan, Jumat (28/11/2025).

Sementara dari sisi kinerja mata uang Rupiah, pada perdagangan pagi ini Rupiah ditransaksikan melemah tipis di level 16.640.

Gunawan menilai, Rupiah juga relatif stabil ditengah gerak Dolar AS yang relatif tidak banyak mendapatkan topangan dari imbal hasil US treasury dengan USD Index yang juga bergerak mendatar.

Kinerja IHSG dan Rupiah diproyeksikan akan bergerak sideways di akhir pekan.

Minimnya sentimen data ekonomi membuat pelaku pasar akan lebih memilih wait and see.

"Dan keputusan investasi akan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal," terangnya.

Hal yang sedikit berbeda terjadi pada komoditas emas, dimana harga emas menguat didorong oleh menguatnya spekulasi pasar terhadap kemungkinan pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS.

Harga emas di sesi perdagangan pagi ini menguat di level US$4.188 per ons troy, atau sekitar Rp2,25 juta per gram sejauh ini.

Untuk sementara waktu harga emas akan berkonsolidasi terlebih dahulu dikisaran level US$4.200, hingga ada sentimen baru yang akan menopang pergerakan selanjutnya.

Dan masih ada kemungkinan pemangkasan bunga acuan, maka peluang kenaikan harga emas masih akan terjadi. (juli simanjuntak)

(Medan)

Bagikan Artikel ini