Pemprov Sumut Dukung Pelestarian Seni Budaya Daerah

LensaMedan – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) mengapresiasi sekaligus mendukung penuh upaya pelestarian seni dan budaya daerah, yang ditampilkan dalam Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) Asahan ke-6 Tahun 2025.

Apresiasi ini disampaikan Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Surya, saat menghadiri pembukaan acara yang berlangsung di Lapangan PSBD Asahan, Jalan Taufan Gama, Kisaran, Asahan, Sabtu (4/10/2025).

Acara yang akan berlangsung  pada 4–19 Oktober tersebut menghadirkan pertunjukan budaya dari 14 etnis yang hidup berdampingan di Kabupaten Asahan.

Menurut Wagub Surya, seni dan budaya merupakan identitas bangsa, sumber kreativitas, sekaligus pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. PSBD bukan sekadar ajang hiburan, melainkan ruang bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai akar budayanya di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kami berterima kasih kepada Dirjen Kementerian Kebudayaan yang merespons cepat menjadikan area ini Taman Bhineka Tunggal Ika. PSBD harus dipertahankan, karena budaya adalah jati diri bangsa yang harus terus diwariskan,” ujar Surya.

Surya juga menilai kegiatan ini menjadi panggung bagi seniman dan budayawan menampilkan karya terbaik, sekaligus destinasi wisata budaya yang mampu mengangkat citra Kabupaten Asahan di kancah yang lebih luas.

Sementara itu, Dirjen Sarana dan Prasarana Kementerian Kebudayaan RI, Ferry Arlian, mengaku takjub atas pertunjukan 14 etnis di Asahan yang dibingkai dalam kebersamaan.

Menurutnya, kekayaan budaya tersebut memperkuat persaudaraan, toleransi, dan harmoni kehidupan masyarakat.

“Keberagaman budaya Indonesia luar biasa. Kalau di Asahan ada 14 etnis, di Indonesia jumlahnya mencapai 300 etnis. Saya melihat tadi bagaimana etnis-etnis menari bersama, menampilkan rumah adat, tradisi, dan kesenian yang indah. Kita patut memberikan apresiasi,” kata Ferry.

Bupati Asahan, Taufik Zainal Abidin, menyebut PSBD menjadi forum silaturahmi seni dan budaya bagi 14 etnis di daerahnya.

Ia menegaskan, agenda dua tahunan ini akan terus dipertahankan sebagai wadah pelestarian budaya.

“Kami berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya, sekaligus mempererat persatuan masyarakat Asahan dalam semangat Bhineka Tunggal Ika,” pungkas Taufik. (*)

(Asahan)
 

Bagikan Artikel ini