Pemerintahan AS Ditutup, IHSG Menguat
LensaMedan - Rilis data inflasi tanah air yang lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya di level 2,65% (yoy) tidak banyak memberikan perubahan bagi kinerja pasar keuangan.Namun rilis data neraca perdagangan tanah air yang mampu membukukan surplus sebesar US$5,49 miliar di bulan Agustus menjadi kabar positif bagi mata uang Rupiah.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, pada perdagangan hari ini, ditengah minimnya sentimen pasar di regional Asia, mayoritas bursa saham di Asia ditransaksikan menguat, yang turut diikuti oleh kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pembukaan perdagangan pada level 8.070.
"Kinerja IHSG maupun banyak bursa di Asia lainnya tidak terpengaruh oleh penutupan pemerintahan AS (government shutdown) hingga menanti kepastian kesepakatan anggaran AS," kata Gunawan di Medan, Kamis (2/10/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditransaksikan melemah tipis ke level 16.615 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.
Gunawan menilai, potensi Rupiah menguat terhadap Dolar AS sangat terbuka di hari ini.
Pemicunya adalah memburuknya imbal hasil US Treasury AS di bawah 4.1%, juga diperburuk dengan kinerja USD Index yang turun ke kisaran level 97.69.
Rupiah berpeluang ditransaksikan dalam rentang 16.570 hingga 16.670.
"Sementara IHSG diproyeksikan akan diperdagangkan dalam rentang 8.000 hingga 8.090," terangnya.
Di sisi lain, harga emas dunia masih sedikit terkoreksi dikisaran level US$3.863 per ons troy, atau sekitar Rp2,07 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Pemerintahan AS Ditutup, IHSG Menguat"
Posting Komentar