IHSG dan Rupiah Bergerak Seirama, Harga Emas Naik
LensaMedan - Pelaku pasar saat ini tengah mempertimbangkan dampak ekonomi yang dihasilkan dari kesepakatan atau tepatnya gencatan senjata dagang antara AS dengan China.
Kedua negara masih akan melakukan negosiasi kedepan dimana detail dari kesepakatan tersebut masih memberikan kemungkinan bahwa mayoritas bursa saham di Asia ditransaksikan menguat pada perdagangan hari ini, kecuali bursa saham di China.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada level 8.202 di akhir pekan.Setelah kebijakan bunga acuan The Fed, ditambah dengan gencatan senjata dagang antara AS dengan China, pelaku pasar disebutkan Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, akan kembali melihat perkembangan data ekonomi penting yang akan menjadi dasar keputusan investasi kedepan.
Data ketenaga-kerjaan AS akan menjadi salah satu yang paling dinanti.
Jika terjadi peningkatan kinerja pada data ketenaga kerjaan AS, maka berpeluang menyulut spekulasi atau kemungkinan penundaan kebijakan suku bunga acuan The Fed.
"Namun demikian juga berlaku hal yang sebaliknya," ujar Gunawan di Medan, Jumat (31/10/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini ditransaksikan menguat ke level 16.620 per Dolar AS.
Mata uang Rupiah disebutkan Gunawan masih kesulitan untuk menguat lebih jauh ditengah kekhawatiran bahwa AS tidak akan menurunkan bunga acuan di bulan Desember mendatang.
Terpisah harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$4.028 per ons troy, atau sekitar Rp2,15 juta per gram.
"Harga emas mencari titik keseimbangan baru dan diproyeksikan akan bertahan di atas US$4.000 per ons troy dalam jangka pendek," pungkasnya. (*)
(Medan)

 
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Rupiah Bergerak Seirama, Harga Emas Naik "
Posting Komentar