IHSG Balik Arah ke Zona Merah, Harga Emas Menguat Lagi
LensaMedan - Imbal hasil US Treasury 10 tahun terpuruk cukup dalam di bawah level 4% pada perdagangan hari ini.Penurunan pada imbal hasil ini akan membuka ruang penguatan bagi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS.
Di sesi perdagangan pagi Rupiah masih ditransaksikan melemah di level 16.575 per Dolar AS.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, menilai, Rupiah tetap berpotensi menguat didukung oleh memburuknya kinerja USD Index dikisaran 98.34.
Selama sepekan terakhir, USD Index turun seiring dengan memburuknya kinerja ekonomi AS ditengah penutupan pemerintahan AS sendiri.
Ditambah dengan perang dagang dengan China yang kian memperkeruh sentimen di pasar keuangan.
'Dan pada hari ini, pasar kembali tidak mendapatkan sentimen fundamental ditengah minimnya rilis data ekonomi," ujarnya di Medan, Jumat (17/10/2025).
Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan pagi ini dibuka menguat di level 8.132, namun sejauh ini berbalik melemah.
Pelemahan kinerja IHSG ini dikatakan Gunawan seirama dengan penurunan kinerja bursa di Asia pada hari ini.
Tekanan jual yang dialami bursa di Asia dipicu oleh tekanan serupa yang terjadi pada bursa saham di AS sebelumnya.
"Pelaku pasar masih menghadapi ketidakpastian ekonomi seiring dengan berkecamuknya perang dagang, dan hanya mendapatkan kabar positif dari kemugkinan pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS atau The FED," kata Gunawan.
Di sisi lain harga emas dunia ditransaksikan menguat ke level US$4.358 per ons troy.
Tiada henti emas terus alami kenaikan, dan tengah menuju level psuikologis US$5.000.
Gunawan menyebutkan, ada banyak faktor yang memicu kenaikan harga emas, namun hal yang paling mendasar adalah ketidakpastian ekonomi yang memburuk.
Harga emas yang kembali mencetak rekor terbaru pada perdagangan hari ini atau sekitar Rp2,33 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG Balik Arah ke Zona Merah, Harga Emas Menguat Lagi "
Posting Komentar