The Fed Pangkas Suku Bunga, Waspadai Aksi Profit Taking di Pasar Keuangan
LensaMedan - Bank sentral AS atau The Fed memangkas besaran bunga acuannya sebanyak 25 basis poin, bahkan memberikan gambaran akan melakukan pemangkasan lanjutan.Setelah sebelumnya Bank Indonesia juga memangkas besaran bunga acuan sebanyak 25 basis poin.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, menilai, pemangkasan bunga acuan oleh The Fed, membuka peluang arah kebjakan BI yang memangkas bunga acuan dalam besaran angka yang sama menjadi sentimen positif bagi mata uang Rupiah.
Meskipun di sesi perdagangan pagi ini mata uang Rupiah terpantau melemah terhadap Dolar AS di kisaran level 16.480 per dolar nya.
Rupiah tetap berpeluang menguat dan diproyeksikan bergerak dalam rentang 16.420 hingga 16.490 pada perdagangan hari ini.
"Potensi penguatan Rupiah juga mendapatkan sokongan dari kinerja imbal hasil US Treasury 10 Tahun yang relatif stagnan. Ditambah lagi USD Index yang bergerak stabil dikisaran angka 97," ujar Gunawan di Medan, Kamis (18/9/2025).
Berbeda dengan Rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka menguat di level 8.065.
Kinerja mayoritas bursa di Asia ditransaksikan menguat pada sesi perdagangan pagi, yang akan menjadi katalis positif bagi IHSG.
Namun bukan berarti tanpa ada potensi koreksi.
Penguatan IHSG terlihat mulai terhenti setelah mampu bertahan di atas level 8.000.
Pelaku pasar disebut Gunawan justru berpeluang melakukan aksi ambil untung (profit taking) di saat ini.
Secara teknikal IHSG juga sudah cukup mahal, dan minimnya sentimen kedepan membuat IHSG berpeluang kehabisan tenaga utnuk lanjutkan penguatan.
"Sehingga saya melihat, pada perdagangan hari ini IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 8.000 hingga 8.080," sebutnya.
Di sisi lain harga emas dunia ditransaksikan relative stabil dikisaran US$3.663 per ons troy, atau sekitar Rp1,95 juta per gram. (*)
(Medan)

Belum ada Komentar untuk "The Fed Pangkas Suku Bunga, Waspadai Aksi Profit Taking di Pasar Keuangan"
Posting Komentar