Rupiah dan IHSG Dibuka Melemah
LensaMedan - Pasar keuangan pada perdagangan hari ini, tidak banyak dipengaruhi sentimen ekonomi di tanah air maupun di Kawasan Asia.Namun data ketenaga kerjaan AS (U.S. JOLTS Job Openings) yang mengalami pelemahan pada sesi perdagangan sebelumnya, telah memicu terjadinya koreksi pada imbal hasil US Treasury 10 Tahun AS alami penurunan dikisaran level 4,21%.
Memburuknya imbal hasil US Treasury dinilai Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, akan menjadi kabar positif bagi kinerja mata uang Rupiah.
Rupiah berpeluang mengambil kesempatan ini untuk menguat terhadap Dolar AS, meskipun sejauh ini pada sesi perdagangan pagi Rupiah terpantau melemah dikisaran level 16.440 per Dolar AS.
Rupiah punya kesempatan untuk menguat terhadap Dolar AS ditengah melemahnya kinerja USD Index di kisaran 98,17.
"Kombinasi USD Index berikut imbal hasil US Treasury akan menjadi kabar baik bagi Rupiah selama tidak ada sentimen lain yang membalikkan keadaan," sebut Gunawan di Medan, Kamis (4/9/2025).
Jika Rupiah bertahan di zona merah, Gunawan menilai kondisi ini akan berpeluang menjadi katalis negatif bagi kinerja IHSG.
Pada sesi awal perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah di level 7.873.
Pelemahan IHSG ini tidak sejalan dengan penguatan sejumlah bursa di kawasan Asia lainnya.
"Karenanya saya melihat IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.820 hingga 7.890," ucapnya.
Di sisi lain harga emas dunia alami koreksi teknikal di level US$3.548 per ons troy, atau sekitar Rp1,9 juta per gram.
Harga yang sudah naik tinggi memicu koreksi tipis pada harga emas. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Rupiah dan IHSG Dibuka Melemah"
Posting Komentar