Merayakan Penulis Sumatra, Ngobrol Buku Gelar Festival Sastra Akhir Pekan


LensaMedan - Ngobrol Buku menggelar Festival Sastra Akhir Pekan: Merayakan penulis Sumatra, merayakan sastra Indonesia.

Kegiatan yang dijadwalkan digelar selama 4 pekan dimulai 20 September 2025 sampai 11 Oktober 2025 akan membahas empat karya sastra Indonesia.

Diantaranya Dengung Tanah Goyah karya Iyut Fitra, Taksi Malam karya T. Agus Khaidir, Kebun Jagal karya Putra Hidayatullah, dan Mari Pergi Lebih Jauh karya Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie.
 
Ketua Ngobrol Buku, Eka Dalanta, mengatakan, Festival Sastra Akhir Pekan diselenggarakan atas dukungan Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Program Aktivasi Penguatan Komunitas Sastra.

“Tujuan diselenggarakannya Festival Sastra Akhir Pekan adalah untuk mengenalkan Khasanah Sastra Indonesia ke pada Masyarakat khususnya di Sumatera Utara, memantik para pembaca sastra di Sumatera Utara untuk rutin membahas karya-karya sastra Indonesia serta menghidupkan lingkungan cinta Sastra Indonesia, dan mempererat silaturahmi dan penguatan kapasitas sesama pembaca sastra di Sumatera Utara,” ucap Eka melalui siaran pers yang diterima Rabu (24/09/2025).
 
Ia juga menambahkan Festival Sastra Akhir Pekan akan diisi dengan Ngobrol Buku karya sastrawan asal Sumatera yang dibahas oleh para pegiat sastra di Sumatera Utara seperti Hasan Al Banna, Dian Purba, Seiska Handayani, Titan Sadewo, Putra Hidayatullah, dan pada acara pamungkas secara spesial akan dihadiri langsung Ziggy Zesyazeoviennazabrizkie dan Teguh Afandi selaku editor buku “Mari Pergi Lebih Jauh”.
 
“Kami berterima kasih ke pada Kementerian Kebudayaan yang mendukung kegiatan ini, semoga dengan adanya kegiatan ini semakin menambah geliat masyarakat khususnya di Sumatera Utara untuk terus membicarakan karya sastra,” tambahnya.
 
Pada Festival Sastra Akhir Pekan pula Ngobrol Buku menghadirkan Alih Wahana seperti musikalisasi puisi, pementasan teater, pementaran musik, pembacaan puisi, monolog, dan dramatical reading dari para pegiat seni dan teater di Sumatera Utara.

“Kami mengajak pula para pegiat seni dan teater untuk meramaikan kegiatan ini. Mereka akan menampilkan Alih Wahana dari karya sastra yang kita bahas. Ada Elisa Nauli, ada Juhendri Chaniago, AT Arief, Teater O USU, KBSI FIB USU, dan Bunda Djibril,” ungkap Eka.
 
Sebagaimana disampaikan oleh  Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra,
program Penguatan Komunitas Sastra ini adalah upaya untuk menjembatani antara karya sastra dengan pembaca.

Karena selama ini, diseminasi buku sastra masih belum optimal.

Komunitas sastra berperan sebagai ujung tombak yang akan menyebarluaskan karya sastra, dengan cara mendiskusikannya dan mengalihwahanakannya.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, komunitas sastra terus menyebar dan gaungnya aktif sehingga buku sastra terus diperbincangkan oleh masyarakat,” ucapnya.
 
Festival Sastra Akhir Pekan akan dilaksanakan selama 4 kali.

Untuk Pekan 1 (20 September 2025) membahas buku kumpulan puisi “Dengung Tanah Goyah” karya Iyut Fitra (Sumatra Barat) yang dilaksanakan di Avros Café Medan. 

Pekan 2 (28 September 2025) akan membahas novel “Taksi Malam” karya T. Agus Khaidir (Sumatra Utara) yang akan dilaksanakan di Kede Buku Obelia Medan.

Pekan 3 akan dilakukan secara online di Instagram @ngobrol.buku pada 4 Oktober 2025 membicarakan buku kumpulan cerpen “Kebun Jagal” karya Putra Hidayatullah (Aceh).

Lalu pada puncaknya akan membahas novel “Mari Pergi Lebih Jauh” karya Ziggy Zezyazeoviennazabrizkie (Lampung) yang akan dilaksanakan pada 11 Oktober 2025 di Aula FIB Universitas Sumatera Utara.

Dalam tiap-tiap diskusi, 15 eksamplar buku dari tiap karya sastra yang dibicarakan akan dibagikan secara gratis kepada 15 orang peserta diskusi terpilih.
 
Dengung Tanah Goyah
 
Ngobrol Buku: Festival Sastra Akhir Pekan pekan 1 telah terselenggara pada Sabtu, 20 September 2025 di Avros Café, Jl. Pemuda, Medan.

Diskusi pekan ini membicarakan “Dengung Tanah Goyah” karya Iyut Fitra, seorang Penyair dari Payakumbuh, Sumatra Barat. Diskusi ini menghadirkan dua narasumber, Hasan Al Banna (penulis buku puisi Kopi Kepo dan Jenis Genius Hujan) dan Seiska Handayani (penulis buku puisi Lepas Muasal).
 
“Dengung” dalam judul, menurut Hasan merupakan metafora beban berat dalam kehidupan manusia, sesuatu yang mengganggu.

Tanah goyah adalah simbol keguncangan eksistensial yang tidak bisa dihindari karena setiap manusia pasti pernah mengalaminya. 

Ia menambahkan, dalam tradisi Minang, nuansa yang terasa kuat walau tidak dominan dalam buku ini, “merantau” tidak hanya berarti berpindah fisik, tetapi juga merantau secara pikiran.

Buku ini juga diberi nuansa kekinian, baik melalui kata maupun visual sampulnya. Detail kecil seperti arah ayam pada sampul (menghadap kiri, bukan kanan) merupakan bagian dari persoalan makna.
 
Dalam pembacaan Seiska, tanah goyah yang disebutkan penyair dalam buku ini, bukan hanya bentuk kekecewaaan pada situasi sosial, tetapi sekaligus menyuarakan harapan.

Dalam banyak puisinya, tokoh “ia” ditampilkan sebagai sosok yang ditinggalkan, dirindukan, dan terombang-ambing di tengah dunia yang kacau.
 
Selain mendiskusikan buku, acara juga diisi dengan alihwahana buku puisi “Dengung Tanah Goyah” ke dalam pembacaan puisi.

AT. Arief, Dosen Fakultas Ilmu Budaya USU, membacakan puisi berjudul Jasa yang Lapuk dan Titan Sadewo, Penyair, membacakan puisi berjudul Barisan yang Merayap dan memberinya warna dengan sentuhan beatbox.
 
Hadir pula dalam diskusi ini, Tim Penguatan Komunitas Sastra Kementerian Kebudayaan RI, S. Metron Masdison, dan Pamong Budaya Ahli Pertama Kementerian Kebudayaan RI, Bachtiar Agung Nugraha.

Dalam sambutannnya Metron mengapresiasi Komunitas Ngobrol Buku sebagai komunitas yang secara konsisten menghadirkan ruang diskusi dan apresiasi karya sastra. (*)

(Medan)
 

Belum ada Komentar untuk "Merayakan Penulis Sumatra, Ngobrol Buku Gelar Festival Sastra Akhir Pekan"

Posting Komentar

Rupiah Masih Berlanjut Turun, IHSG Ikut Terseret ke Zona Merah

LensaMedan - Pasar keuangan di proyeksikan akan bergerak sideways selama sesi perdagangan berlangsung, seiring t idak adanya agenda ekonomi...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel