IHSG dan Emas Dilanda Aksi Jual, Rupiah Ditutup Menguat
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah cukup dalam pada hari ini.Sejumlah emiten seperti BUMI, BBRI, BBCA, ANTM BRMS mendorong pelemahan 0,77% di level 8.061,062.
Memburuknya kinerja IHSG justru sedikit berbeda dengan kinerja mayoritas bursa saham di Asia yang ditutup menguat.
Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, tekanan yang dialami IHSG disinyalir lebih dikarenakan dorongan pasar yang melakukan aksi profit taking.
"Minimnya sentimen pasar pada hari ini, ditambah dengan IHSG yang telah menguat cukup signifikan sebelumnya juga turut memicu koreksi yang terjadi di pasar saham," ujar Gunawan di Medan, Selasa (30/9/2025).
Tekanan yang terjadi pada IHSG di hari ini dikatakan Gunawan juga berlawanan dengan kinerja mata uang Rupiah yang ditutup menguat di level 16.660.
Penguatan mata uang Rupiah terhadap Dolar AS terjadi di saat Dolar AS justru tengah perkasa terhadap rivalnya.
Pada perdagangan besok, pelaku pasar menanti rilis data indeks kepercayaan konsumen AS berikut pidato Presiden AS.
Pasar akan mewaspadai kemungkinan adanya kejutan ditengah pidato Presiden AS nantinya.
"Di sisi lain jika rilis data indeks kepercayaan konsumen AS membaik, maka bursa saham berpeluang merespon positif, walaupun bisa menjadi kabar buruk bagi Rupiah," katanya.
Sementara itu, harga emas juga dilanda aksi jual pada sesi perdagangan di Asia.
Harga emas tengah diperdagangkan di level psikologis US$3.800 per ons troy, atau sekitar Rp2,04 juta per gram jika dirupiahkan.
Minimnya sentimen pada hari ini telah mendorong terjadinya koreksi pada harga emas, ditengah potensi membaiknya sejumlah data ekonomi AS pada perdagangan besok. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "IHSG dan Emas Dilanda Aksi Jual, Rupiah Ditutup Menguat"
Posting Komentar