Berutang Karena FORNAS 2025, Pegiat Olahraga di Sumut Minta Gubsu Evaluasi Kinerja Kadisporasu
LensaMedan - Para pegiat olahraga yang tergabung di bawah KORMI Sumatera Utara, mendesak Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumut, M. Mahfullah Pratama Daulay SSTP., MAP. karena dinilai tak mampu memfasilitasi para pegiat dalam menggalakkan olahraga di Sumatera Utara.
Hal ini muncul karena Kadispora Sumut hingga saat ini belum juga menunaikan janjinya untuk segera mempercepat proses pencairan dana hibah, saat para pegiat olahraga ini akan mengikuti FORNAS 2025 NTB beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, jelang keberangkatan para pegiat ke NTB untuk mengikuti FORNAS di akhir Juli 2025 lalu, dana hibah dari Pemprovsu belum juga turun yang diduga akibat ketidak pedulian Ketua KORMI Sumut, H. Baharuddin Siagian dalam proses pengurusannya. Para pegiat lantas mencoba menanyakan hal ini ke Kantor Gubsu dan olah salah seorang Asisten mengarahkan untuk menemui Kadispora Sumut, sebagai orang yang menangani urusan olahraga.
Ketika bertemu di Mesjid yang ada di Komplek Disporasu Sumut, Jalan Pancing Medan Estate, Kadispora menyarankan agar pegiat tetap berangkat dengan menggunakan dana pribadi dan nantinya akan digantikan jika dana hibah turun. Kadispora juga berjanji akan segera memproses pencairan dana tersebut.
"Kita bahkan sampai berutang untuk bisa berangkat ke FORNAS 2025 NTB dengan tujuan mengharumkan nama Sumut di kancah olahraga nasional," ujar salah seorang pengurus IOSKI Sumut, Yus Adipati kepada wartawan.
Ditambahkan Yus Adipati, penantian para pegiat ini sendiri semakin tak jelas, karena sebulan lebih setelah kepulangan dari NTB seusai mengikuti FORNAS 2025, dana hibah yang dijanjikan belum juga turun tanpa kejelasan.
"Banyak pegiat yang yatim/piatu, orang susah yang terpaksa meminjam kesana kemari untuk berangkat kemarin karena dijanjikan akan segera diganti. Tapi sampai saat ini tak juga ada kejelasan. Akhirnya dikejar untuk membayar utang tersebut," jelasnya.
Untuk itu, Yus berharap agar pejabat yang berwenang untuk masalah ini segera mengambil tindakan agar permasalahan yang dihadapi para pegiat ini bisa segera terselesaikan.
"Kenapa kita para pegiat yang hanya berniat mengharumkan nama daerah seakan-akan dibohongi oleh pejabat negara dan Ketua organisasi ini sendiri. Mereka hanya berjanji dan ini zholim namanya," tutupnya.
Sementara itu, Ketua PORPI Sumatera Utara, Hj. Wilda Trysnie mengatakan, berbagai INORGA sudah mencoba melakukan berbagai upaya agar terbuka ruang dialog untuk menyelesaikan masalah ini.
"Dua orang inikan harusnya buka suara, apa kendala yang dihadapi. Kita disini cuma mau kepastian saja, kapan dana tersebut cair. Karena kita sudah mendahulukan uang sendiri untuk memberangkatkan pegiat ke NTB dengan janji akan dikembalikan setelah dana hibah cair. Tapi sudah sebulan lebih, jangankan dana, kepastian pun belum kami dapatkan," kesalnya.
Senada dengan Bunda Wilda, Ketua ASIAFI Sumut, Sri Ana Bulan SE., M.Si mengatakan, jika memang ketiadaan dana untuk mengikuti pergelaran FORNAS 2025 tersebut memang tidak ada, sebaiknya disampaikan sejak awal. Bukan malah menjanjikan akan dikeluarkan setelah para pegiat kembali dari FORNAS.
"Jika memang tidak ada ya disampaikan. Kita juga legowo untuk tidak memberangkatkan pegiat kesana," katanya.
Dijelaskannya, selepas pelaksanaan FORNAS 2025 NTB, para pegiat yang sudah kembali langsung mencoba melakukan berbagai upaya untuk kepastian keluarnya dana hibah dari Disporasu, karena para pegiat sudah mendahulukan uang pribadi untuk kegiatan tingkat nasional tersebut.
"Kita bersama para INORGA juga sudah tiga kali datang ke Kantor Dispora Sumut untuk mempertanyakan masalah ini. Tapi Kadispora Sumut tidak pernah bisa dijumpai. Harusnya Kadispora Sumut membuka ruang bagi kita semua untuk berkomunikasi," katanya. (*)
Belum ada Komentar untuk "Berutang Karena FORNAS 2025, Pegiat Olahraga di Sumut Minta Gubsu Evaluasi Kinerja Kadisporasu"
Posting Komentar