Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat
LensaMedan - Ada banyak agenda penting dalam sepekan kedepan yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan.Ada rilis data indeks manufaktur China dan data indeks kepercayaan konsumen AS di hari Selasa.
Disusul dengan rilis data manufaktur, neraca perdagangan berikut dengan rilis inflasi pada hari rabu disusul data indeks manufaktur AS pada hari yang sama.
Dan ada data penyerapan tenaga kerja dan rilis data klaim pengangguran mingguan AS.
Sejumlah agenda ekonomi penting tersebut menurut Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan di tanah air dalam sepekan kedepan.
Dan di awal pekan ini, tidak ada banyak sentimen ekonomi yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di sesi pembukaan perdagangan menguat di level 8.139.
"IHSG dibuka menguat seiring dengan penguatan mayoritas pasar saham di Asia pada perdagangan pagi ini," ujar Gunawan di Medan, Senin (29/9/2025).
Sementara itu kinerja mata uang Rupiah terpantau kembali alami penguatan di level 16.640 per Dolar AS.
Namun perlu diwaspadai sejumlah agenda ekonomi yang akan dirilis AS sepekan kedepan, yang lebih berpeluang memicu tekanan pada pasar keuangan di tanah air.
Ada potensi dimana kinerja ekonomi AS akan membaik yang mendorong pemulihan kinerja Dolar AS dan bursa saham di AS.
"Kinerja ekonomi AS yang membaik justru berpeluang menjadi kabar buruk bagi mata uang Rupiah," sebutnya.
Selain itu juga akan mempengaruhi kinerja harga emas. Dan di awal pekan ini, harga emas alami kenaikan ke level US$3.780 per ons troy, atau sekitar Rp2,03 juta per gram.
Harga emas kembali cetak rekor tertinggi baru di tengah memanasnya sentimen geopolitik di Asia. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Dibuka Menguat"
Posting Komentar