Defisit Transaksi Berjalan RI Membengkak, IHSG dan Rupiah Melemah


LensaMedan - Defisit transaksi berjalan Indonesia membengkak pada kuartal kedua 2025.

Sekalipun neraca perdagangan Indonesia mampu membukukan surplus, namun neraca pembayaran justru mengalami kenaikan defisit menjadi US$6,74 miliar. Naik dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2025 yang sebesar US$800 juta.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, peningkatan defisit ini menggambarkan ada tekanan di pasar keuangan tanah air yang mengakibatkan terjadinya aliran modal keluar dari Indonesia.

Rilis data transaksi berjalan tanah air direspon negatif oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dengan  ditutup melemah 0,67% di level 7.890,715.

Sejumlah saham besar yang memberikan kontirbusi penurunan kinerja IHSG diantaranya adalah BMRI, BRPT, ANTM, BREN, DSSA hingga BUMI.

"Pelemahan IHSG pada hari ini relatif tidak jauh berbeda dengan kinerja mayoritas bursa di Asia lainnya yang ditutup beragam," ujar Gunawan di Medan, Kamis (21/8/2025).

Pelaku pasar selanjutnya akan melihat data indeks manufaktur AS yang akan menjadi sentimen terakhir di pekan ini.

Jika data manufaktur AS kian membukukan kontraksi yang besar, maka Gunawan menilai bahwa kemungkinan spekulasi pemangkasan bunga acuan akan kembali terjadi.

"Dan bisa menjadi angin segar bagi transaksi pasar keuangan di tanah air pada akhir pekan besok," katanya.

Di sisi lain, lanjut Gunawan, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini juga ditutup melemah tipis di level 16.280 per Dolar AS.

"Tekanan pada Rupiah meningkat selama sesi perdagangan, seiring dengan peningkatan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang kembali ke atas 4,3%," terangnya.

Terpisah harga emas dunia ditransaksikan stabil cenderung turun di kisaran US$3.340 per ons troy, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)


(Medan)

Belum ada Komentar untuk "Defisit Transaksi Berjalan RI Membengkak, IHSG dan Rupiah Melemah"

Posting Komentar

Sofyan Tan: Meski Berbeda, Kami  Bersatu Karena 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara  

LensaMedan – Keberagaman diyakini bukan menjadi penghalang untuk bersatu. Justru, dengan perbedaan itulah kekuatan bangsa Indonesia dibangun...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel