Tertekan Data Manufaktur yang Terkontraksi, IHSG Ditutup Melemah
LensaMedan - Ditengah sentimen data ekonomi yang kurang mendukung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhirnya ditutup melemah pada perdagangan hari ini.Data manufaktur tanah air yang mengalami menurun dan masih terkontraksi menjadi sentimen negatif bagi IHSG.
Padahal mayoritas bursa di Asia ditutup menguat pada perdagangan hari ini.
Selama sesi perdagangan, IHSG sempat menguat hingga ke level 6.971 sebelum akhirnya ditutup melemah di level 6.885.
Rilis data inflasi tanah air sebesar 0,19% secara bulanan (month to month) tidak banyak membantu kinerja IHSG.
Padahal konsensus analis sebelumnya memproyeksikan Indonesia akan mengalami deflasi.
"Namun harapan tidak terjadi tekanan jual pada pasar saham sirna, dimana IHSG justru mulai alami tekanan setelah rilis data inflasi diumumkan," ujar Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, di Medan, Selasa (1/7/2025).
Sementara itu, mata uang Rupiah ditutup menguat ke level 16.190 per Dolar AS pada perdagangan hari ini.
Mata uang Rupiah disebutkan Gunawan menguat ditengah memburuknya kinerja Dolar AS setelah imbal hasil US Treasury 10 tahun anjlok di bawah level 4.2%.
Mata uang Rupiah diuntungkan dengan kinerja Dolar AS yang memburuk pada hari ini.
"Tekanan Dolar AS terjadi di saat AS akan merilis data tingkat pengangguran. Dimana data tersebut akan menjadi gambaran bagaimana kebijakan moneter AS kedepan, selain mengacu pada data inflasi AS," tambahnya.
Terpisah harga emas ditransaksikan menguat ke level US$3.349 per ons troy pada perdagangan sore ini, atau sekitar Rp1,75 juta per gram. (*)
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "Tertekan Data Manufaktur yang Terkontraksi, IHSG Ditutup Melemah "
Posting Komentar