Pasar Pantau Kesepakatan Tarif Jelang Tenggat Waktu, Mata Uang Rupiah dan IHSG Berbalik Melemah


LensaMedan - Kinerja USD Index pada perdagangan pagi ini alami kenaikan di level 97.57, dan imbal hasil US Treasury 10 tahun juga turut alami kenaikan mendekati level 4,4%.

Analis keuangan Sumatra Utara, Gunawan Benjamin, mengatakan, membaiknya dua indikator tersebut membuat Rupiah melemah terhadap Dolar AS di level 16.325  pada sesi perdagangan pagi ini.

"Sehingga mata uang Rupiah diproyeksikan akan berada dalam rentang 16.280 hingga 16.350 pada sesi perdagangan hari ini," ujar Gunawan di Medan, Jumat (25/7/2025).

Di sisi lain, IHSG sempat dibuka menguat di level 7.542 sebelum kemudian berbalik arah diperdagangkan di zona merah sejauh ini.

Gunawan menilai, memburuknya mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini akan menjadi sentimen negatif bagi kinerja IHSG.

Pada perdagangan hari ini IHSG diproyeksikan akan berada dalam rentang 7.500 hingga 7.570 selama sesi perdagangan hari ini.

Sejumlah sentimen negatif seperti memburuknya tensi geopolitik di ASEAN, berpotensi memperburuk kinerja pasar keuangan di akhir pekan.

Ditambah lagi waktu negosiasi tarif sudah semakin dekat, yang membuat pelaku pasar was-was terkait beberapa kemungkinan buruk dari negosiasi tarif itu sendiri.

Sejauh ini, sejumlah negara besar yang menjadi mitra dagang strategis AS masih belum mencapai kesepakatan tarif.

"Pasar mengkhawatirkan justru negosiasi tarif antara AS dengan sejumlah mitra dagangnya kian memanas. Hal ini bisa memperburuk kinerja pasar keuangan nantinya," sebutnya.

Terpisah harga emas dunia ditransaksikan turun ke level US$3.367 per ons troy, atau sekitar Rp1,6 juta per gram. (*)

(Medan)


Belum ada Komentar untuk "Pasar Pantau Kesepakatan Tarif Jelang Tenggat Waktu, Mata Uang Rupiah dan IHSG Berbalik Melemah"

Posting Komentar

Gubernur Bobby Nasution Respon Cepat Keluhan Petani Taput

LensaMedan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution mendengarkan dan memberikan solusi, serta respons cepat terhadap berbagai keluh...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel