AS akan Surati Mitra Dagang Perihal Kenaikan Tarif, IHSG dan Rupiah Berbeda Arah
LensaMedan - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup melemah 0,19% di level 6.865,192.Melemahnya IHSG terjadi seirama dengan mayoritas bursa di Asia yang ditutup melemah.
IHSG selama sesi perdagangan ditransaksikan dalam rentang 6.843 hingga 6.916.
Analis keuangan Sumatra Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, membaiknya sentimen pasar di AS belum menjadi kabar positif bagi pasar saham di Asia.
Justru pelaku pasar saat ini kian mengkhawatirkan masa tenggang kesepakatan tarif yang akan berakhir pada tanggal 9 Juni mendatang.
Terlebih Presiden AS Donald Trump akan memberikan surat resmi kepada masing-masing negara terkait dengan kebijaan tarif yang akan dikenakan oleh AS.
"Kabar ini menjadi sentimen negatif pasar pada perdagangan di akhir pekan ini," ujar Gunawan di Medan, Jumat (4/7/2025).
Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah mampu menguat ke level 16.180 per Dolar AS.
Setelah selama sesi perdagangan berlangsung sempat melemah ke level 16.205 per Dolar AS pada sesi perdagangan pertama.
Rupiah mampu melawan tekanan Dolar AS yang mendapatkan sentimen positif dari membaiknya imbal hasil US Treasury AS.
"Tekanan Dolar AS melonggar bersamaan dengan memburuknya kinerja US Dolar Index ke level 96.95," terangnya.
Terpisah, harga emas ditransaksikan menguat di level US$3.335 per ons troy atau sekitar Rp1,74 juta per gram.
Harga emas bergerak stabil cenderung menguat selama sesi perdagangan berlangsung.
Dinamika ekonomi belakangan ini memberikan harapan akan penguatan harga emas, terlebih disaat Presiden AS mengharapkan ada pemangkasan bunga acuan Bank Sentral AS.
(Medan)
Belum ada Komentar untuk "AS akan Surati Mitra Dagang Perihal Kenaikan Tarif, IHSG dan Rupiah Berbeda Arah "
Posting Komentar